Testimoni Belanja Online Instagram

Akhirnya, waktu yang ditunggu tiba, setelah menunggu beberapa hari, hari ini tiba juga orderan saya, yang dibayarkan secara COD di lokasi penerima.

Catatan sebelumnya, resume. Jadi sore itu saya lagi gabut, galau deh, iseng buka IG, ada hal menarik saya langsung saja klik dan transaksi. Padahal, ya barang yang saya transaksikan itu tidak butuh-butuh amat, tapi karena beli satu dapatnya banyak, itu dia yang menghipnotis. Resiko barang datang gak sesuai kan tinggi sekali. Lebih jelasnya bisa baca proses belinya ditautan dibawah ini.

Baca juga: Trial Belanja Online via Instagram

Sekedar informasi, barang diantar dan pack oleh kurir SiCepat. Kurir atau ekspedisi ini yang melayani pembayaran COD sehingga dipilih oleh penjual.#maybe #mungkin #kira²

Melihat resi yang diberikan, saya berharap bisa jemput paket langsung ke gudang transit SiCepat di Gadingrejo, Pasuruan, tapi sayangnya pas ke sana si kurir sudah bawa paket saya untuk diantar. Akhirnya ya mau gak mau pakai rencana awal, menunggu di alamat penerima.

Jadi setelah transaksi dihari itu tanggal 04/02 (baca ditautan), info pengiriman atau nomor resi SiCepat baru diberikan tanggal 06-02-2021, itu disampaikan melalui chat WA penjual. Jadi perlu waktu untuk packaging. Lama pengiriman dari tanggal resi sampai tiba butuh sehari saja, cepat sekali? Bisa jadi akal-akalan SiCepat saja itu.


Seharusnya begitu, karena info di pelacakan itu barang harusnya sudah di Pasuruan itu tanggal 07/02, tapi karena sistem SiCepat ini hoax akhirnya jadi kacau. Baca tautan drama SiCepat yang hoax di tautan bawah ini.

Baca juga: Cek Resi SiCepat Terkadang Menipu!!! BULYSIT!!!

Seperti apa barang-barang yang datang itu, lihat dokumentasinya di bawah ini ya. Wisata gambar saja, walau angel pengambilannya ya natural saja si, karena saya gak pandai memfoto dengan baik dan benar, apalagi bagus.

Ini dia tasnya, bahannya oke kalau sekedar dilihat, cukup menarik, tapi saya tidak yakin tas ini kuat untuk membawa beban berat. Beberapa kali membawa beban berat saya yakin jebol. Tali strapnya saja tak cukup kuat menahan beban, kurang kuat kunciannya. Sekedar fashion okelah, buat harian dengan beban medium menurut saya tidak disarankan.

Tas ini masih oke, jika dibagi harga rata² sekitar 40an ribu ya bisalah, tapi di pasar malam bisa dapat lebih ya model seperti ini. Bahannya standar banget, cenderung tak kuat dipakai lama, tapi untungnya masih layak pakai untuk harian. Saya gunakan ini untuk harian bersama dengan dompet untuk sekedar menyimpan uang besar.

Ini dompet anak sekolah yang baru belajar punya dompet. Gak banget untuk dompetnya orang dewasa, ingin tertawa sih kalau pakai dompet ini. Berasa jaman bocah, waktu lebaran dapat duit baru dimasukan ke dalam dompet model begini dan bahan begini. Begitulah kira² sensasinya.

Ini topi Eiger-eigeran, ya jual logo Eiger saja. Untuk strap belakang masih jaman topi anak SD, tutwurihandayani yang model strap jadul itu lho. Ya masih okelah sekedar topi mah, tapi kalau buat dipakai main nongkrong kayanya gak deh, malu² in. Kalau buat mancing, main layangan, main drone, sepedaan soliter mah masih okelah.

Dari semua barang, ini yang paling gak banget, yang saya sebut sebagai tas kuli lepah. Difoto itu gak begini, tapi pas datang waduh ini diluar ekspektasi, soalnya patokan gambar itu, jauh dari kenyataan. Tas ini banyak dijual di pasar malam, kelasnya naik ketika masuk Instagram. Saya tidak pakai tas ini dan saya simpan di lemari. Tidak ada yang dibanggakan dari tas ini, talinya saja waduh kaya tali apanya, apalagi material plastik penguncinya #parah #malupakaiini


Ini ketika semua barang tak gantung di badan, dari topi, dompet, tas ransel, tas pinggang, kaos dan sling bag. Untuk earphone kebetulan gak sempet kefoto, itu barangnya ada di bawah (lantai)

Dari pengalaman ini, bisa dipahami memang benar, ketika melakukan sesuatu,usahakan untuk dalam keadaan sehat, pikiran tenang, jernih, sehingga apapun keputusan yang dipilih sudah diperhitungkan dengan baik. Untuk urusan belanja, kalau anggaran tersedia itu gak masalah, yang masalah adalah dana terbatas, sudah ada pos-posnya malah terpakai untuk belanja yang tak perlu.

Ketika belanja online via Instagram, tidak ada salahnya. Tapi pastikan, hunting informasi yang banyak terkait barang yang akan di beli itu. Kroscek di toko online lain 'mainstream', ada gak barang itu, dijual dengan harga berapa. Kita memang dipaksa untuk jeli, mana yang KW atau original. Harga kadang juga menipu lawan dan kawan. Cari banyak informasi, ini supaya ketika nanti kita apes-apes salah memutuskan, tidak begitu kecewa. Pelajaran yang bisa diambil, berarti kita masih kurang jeli.

Jujur, jika masih terpatok harga, mungkin kita akan terjebak pada barang KW. Tapi tidak menutup kemungkinan, harga yang nampak mahal juga belum tentu original, bisa saja memang dijual oleh penipu. Kejelian dituntut saat ini sebagai pembeli.

Istilah pembeli adalah raja sudah tak berlaku jaman sekarang. Pembeli haruslah pintar, itu yang benar. Bagi yang masih pakai pepatah lama, saya kira dia harus banyak bergaul. Karena pembeli adalah raja, menandakan pola pikirnya sebagai 'elit global', yang memaksa semua ada pada genggamannya.

Segitu dulu lah sharing saya, ya modal Rp 273.000,- untuk dapat total 7 barang, hmm, ya oke-oke saja lah, asalkan barangnya punya kualitas baik.

Kesimpulan, dari kesemua barang, yang jadi catatan ya itu tas sling yang tidak sesuai gambar difoto, pas aslinya waduh kaya tas opo ya, 'kuli lepah'. Gak banget deh, maaf ya, ini saya sampai berujar begini (gak seharusnya) ya ini bentuk kekecewaan ketika foto produk pakai beautiy cam. Lalu dompet ya kaya dompet arek SD. Yang lain masih bisa saya maklumi dengan mentegarkan diri atas kelalaian belanja online kali ini.

Bagi penjual, berikan foto yang sereal mungkin atas barang yang mau dijual ya. Jangan sampai ada yang dikecewakan, okelah harga murah, tetapi jika terbuka itu jauh lebih baik. Sekedar saran sih. 

Dokumentasi lain impresi awal ketika unboxing bisa lihat divideo di bawah ini. Ketika unboxing ya begitulah adanya, tapi ketika ini dipakai, saya gak yakin diketawai oleh orang², akhirnya saya hanya pakai barang² tertentu saja.

Catatan ini sekedar sharing, menabah informasi buat kalian yang mau memutuskan belanja online dari iklan Instagram. Ini hanya satu contoh saja, tidak mencerminkan yang lain, karena banyak sekali produk di iklan Instagram, baik buruknya kita tidak pernah tahu, tergantung ada orang-orang seperti saya yang mau meluangkan waktu buat sharing seperti ini.

Sampai jumpa dicatatan lainnya. -cpr-

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.