Efektifitas Perlengkapan Pelindung Hujan

Kita sudah memasuki musim penghujan, hampir setiap hari hujan terus mengguyur, dengan intensitas ringan hingga lebat. Kadang ya sampai membuat genangan yang menimbulkan banjir.

Untuk pengguna mobil, pastinya akan sangat nyaman ketika hujan, mobilitas tidak perlu khawatir basah. Tapi kalau yang menggunakan kendaraan lain, motor, becak, angkutan umum atau bahkan jalan kaki pasti perlu alat bantu pelindung dari hujan.

Seperti payung, jas hujan, mantel ponco ('batman' rain coat), sarung sepatu dll. Alat-alat bantu itu sering dipilih untuk menahan tampiasan hujan secara langsung. Tapi apakah alat-alat tersebut efektif?


Saya beruntung pernah mengalami hujan-hujanan pakai motor, menggunakan jas hujan ponco (batman), jas hujan setelan baju celana, jas hujan plastik kresek model single dan setelan baju celana. Terus hujan-hujanan pakai patungan ketika berjalan kaki. Pernah juga pakai jas model mantel terusan ketika berjalan kaki. Kini ada lagi pelindung sepatu, shoes rain coat.

Kesemua perlengkapan pelindung hujan itu tidak begitu efektif melindungi tubuh dari hempasan air hujan, tetap juga basah. Coba saya bahas satu per satu untuk perlengkapan pelindung ketika hujan di bawah ini.


Payung
Ini merupakan piranti pelindung hujan yang paling umum, digunakan para pejalan kaki, guna melindungi hujan. Jika intensitas hujan ringan, payung masih cukup efektif, namun jika intensitas hujan makin deras dan berangin, dipastikan hempasan air akan mengenai badan, yang paling pasti terkena adalah bagian pinggang ke bawah, celana pasti basah kuyup.

Payung ini ada banyak modelnya, ada yang seperti payung biasa menutup ke bawah dan ada payung reversible (menutup ke atas). Payung jenis kedua ini merupakan modifikasi payung untuk mobil, karena ketika hujan sambil berpayung saat memasuki mobil, air tampiasan jas hujan tidak masuk ke mobil, model lipatan payung yang terbalik membuat air hujan tertampung dan mudah untuk membuangnya.


Jas Hujan Setelan
Jas hujan setelan model baju dan celana merupakan jas hujan yang disarankan jika digunakan untuk berkendara motor. Lebih aman jika dibandingkan jas hujan ponco (batman). Penggunanya lebih leluasa bergerak dan bermanuver ketika mengendari sepeda motor. Kemudian resiko jas hujan tersangkut pun zero.

Apakah efektif menahan hujan? Jika masih baru, jas hujan ini cukup efektif, tapi jika sudah dipakai lama, lebih sering bocor. Air hujan bisa masuk melalui resleting, merembes pasti nembus, kemudian bagian celana bagian selangkangan itu juga rawan rembes. Untuk model jas hujan berbahan parasut, itu jika masih baru lapisan lilinnya masih baik, tapi jika sudah lama dipakai lapisan lilin mulai berkurang dan itu rawan rembes.


Jas Hujan Ponco
Sebenarnya jas hujan model ini biasa digunakan para tentara sebagai sarana pembuat bivak. Pada perkembangannya jas hujan model ini dipakai juga untuk bermotor, dengan dibuat model yang beragam, ada yang double untuk berboncengan dan single.

Cukup aman untuk melindungi bawaan ketika naik motor membawa barang bawaan, sehingga tertutup jas dengan sempurna.

Tapi sangat tidak aman ketika ponconya tidak digunakan menutup barang, sehingga sekelebat jas yang tak terpasang sempurna itu bisa nyangkut ke rantai atau roda, atau bahkan nyangkut ke kendaraan lain, kondisi ini bisa menyebabkan laka lantas di jalan. Kasusnya seperti ini sering terjadi dan banyak kasus mematikan, korban laka bisa meninggal di tempat karena efek yang diakibatkan cukup parah jika terjadi laka.

Jika mau menggunakan jas hujan model ini, gunakan jas setelan celana atau double dengan jas hujan setelan baju celana. Jas hujan ponco digunakan untuk jas tambahan menutup barang bawaan itu lebih berfungsi, jas hujan utama adalah jas hujan setelan baju dan celana.


Jas Hujan Mantol
Jas hujan ini modelnya terusan, dia seperti pakaian jas tapi berbahan parasut anti air yang terusan ke bawah, langsung ke kaki setinggi lutut atau lebih turun lagi setulang kering. Bisa menggunakan resleting atau model kancing, model kancing yang umum digunakan.

Jas model mantol ini lebih cocok digunakan untuk pejalan kaki. Masyarakat luar negeri (Eropa, Amerika, Jepang dll. luar negeri pokoknya) lebih sering menggunakannya, sebagai pelindung ketika hujan atau salju, biasanya dikombinasikan dengan penggunaan payung. Terkadang juga pekerja proyek kilang atau pekerja kapal juga kerap menggunakannya.


Cover Bag
Bagi yang suka bawa tas punggung, perlu juga menyediakan cover bag yang terbuat dari bahan anti air/ kedap air. Cover ini setidaknya bisa melindungi dari tampiasan air hujan baik langsung maupun tidak langsung. Karakternya hampir sama dengan jas hujan, jika masih baik material lilin dari covernya cukup efektif menahan air, tapi jika sudah lama dipakai maka akan mudah rembes. Tapi jika ada, baik digunakan untuk pelindung tas anda.


Shoes Rain Coat
Pelindung hujan lainnya yang sekiranya penting adalah jas hujan sepatu. Terbuat dari material karet latex, untuk membungkus sepatu agar tidak kena basahan air atau cipratan. Ini cocok untuk sepatu-sepatu pendek (non boots), sepatu berbahan kain, kanvas yang mudah merembes air ke dalam.

Ini cukup efektif dipakai disaat hujan, atau berjalan di jalanan yang becek, ketika tidak tersedia sepatu boots. Shoes rain coat ini praktis, mudah dibawa, sehingga cukup efektif menggantikan boots sementara, kalau hanya ingin melindungi sepatu dari basah. Kemudian ketika habis pakai, cover ini bisa dicuci dan kembali disimpan sebelum digunakan.

Namun ada hal yang harus diperhatikan ketika menggunakannya, jangan sampai terbalik, soalnya bisa licin. Untuk sisi terluar karetnya memang ada bagian kasar sebagai pijakan supaya tidak licin, jika memakainya terbalik maka resiko licin sangat tinggi, saya pernah mengalaminya ketika terbalik memakainya.


Sepatu Boots
Jika ada kesempatan membawa sepatu boots itu lebih baik, karena sepatu ini mampu melindungi kaki dari benda-benda keras di jalan, mampu juga melindungi dari air ketika genangan air melebihi mata kaki, karena umumnya sepatu boots dibuat tinggi dan memang fungsinya untuk melindungi.


Penggunaan yang paling efektif adalah mengkombinasikannya, atau menggunakan kombinasi yang tersebut di atas. Ketika menghadapi hujan yang cukup lebat dan memaksakan harus tetap melaju baik berkendara motor atau berjalan kaki, gunakanlah kombinasi dari alat pelindung hujan di atas.

Misalnya, untuk pejalan kaki, bisa menggunakan shoes cover, jas hujan mantel, lalu kemudian payung. Itu cukup aman melindungi tubuh agar tidak terlalu basah saat diterpa hujan dengan intensitas sangat lebat.

Misalnya untuk berkendara motor, bisa gunakan dua jas hujan, walau terkesan 'pemborosan' karena dobel-dobel, tapi itu cukup efektif melindungi diri dari basah. Jika jas hujan setelan itu sudah lama, maka resiko tembus tinggi, maka perlu dilapis dengan jas hujan ponco/ jas hujan batman. Sehingga terpaan hujan yang cukup lebat memimalisir rembes sampai ke bagian tubuh.

Perlengkapan lain yang bisa dipersiapkan ketika menghadapi musim hujan selain yang tersebut di atas, bisa menyiapkan plastik kresek, plastik-plastik klip untuk melindungi barang-barang elektronik yang tidak kedap air, sapu tangan handuk dan perlengkapan lain yang dirasa diperlukan.


Ini berdasarkan pengalaman saya dulu ketika masih jadi komuter dengan kendaraan pribadi di Jakarta, bermotor setiap hari pulang pergi menempuh jarak 36an kilometer x2 (PP). Kemudian merasakan komuter dengan kendaraan umum, dimana ya harus terpapar hujan jika kebetulan hujan.

Itulah kiranya pelindung efektif ketika musim hujan, tinggal dipilih mana yang paling efisien dan efektif dibawa, karena pastinya akan jadi beban terhadap barang bawaan. Tapi mau tidak mau, itu resiko pekerja musafir yang jarak antara rumah dan kantor cukup jauh.

Selalu jaga kesehatan dan keamanan di jalan dalam kondisi apapun. Semoga kita semua terhindar dari bencana alam dimusim penghujan saat ini dan saat pandemi seperti ini. Tuhan memberkati. GBU. -cpr-

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.