Serba-serbi Belanja: Sudah Bayar Tapi Dibilang Belum
Pernahkah kalian ngalami hal ini, ketika belanja sayur di tukang sayur keliling atau tukang sayur mangkal pinggir jalan, pas lagi belanja, pilih² belanjaan, kemudian membayarnya dan uang sebenarnya sudah diterima oleh penjualnya. Tapi karena ketika itu sedang ramai si penjual juga gak ngeh.
Yang jadi masalah adalah kita habis membayar tidak langsung pergi, ternyata ada sesuatu yang lupa kita cari² lagi belanjaan tambahan. Pas mau bayar belanjaan kedua, si penjual bilang belanjaan pertama belum dibayar!
Apa yang kalian rasakan saat itu?
Wah kalau saya si awal, pasti bilang dulu "lha wong sudah dibayar tadi sebelumnya, yang ini bayar belanjaan kedua". Nah jika penjelasan pertama ini masih tidak dipercaya, barulah mulai saya emosi.
Ilustrasi, gambar diambil dari Google
Apalagi ketika sudah dijelaskan si penjual ini masih kekeh bilang belum, padahal jelas² uang yang dibawa hanya terbatas, misalkan belanja 40K, uang yang dibawa hanya segitu dan itu sudah dibayarkan 30K, sisa 10K untuk membayar belanjaan kedua. Lalu uang yang 30K siapa yang ambil?
Wah kalau sudah begini ceritanya pasti emosi, pasti kesal dan ya seolah-olah kita dituduh membeli tapi tidak bayar. Kalau menemukan penjual seperti ini dan saya ngalami seperti ini, pastinya akan saya tandai dan gak akan pernah lagi belanja di sini, jelas itu!
Supaya clear dan tidak berkepanjangan, belanjaan yang dianggap tidak dibayar itu dibayarkan saja, dan setelahnya tidak akan pernah belanja lagi di sana. Kedua adalah saya akan buat testimoni dan saya post dimedia blog pribadi saya, seperti ini. Semua hal akan saya publikasikan terkait masalah saya itu, sekaligus untuk pengingat saya pribadi, bahwa 'orang' ini pernah mengerjai saya.
Ya tahu, si penjual lagi ramai dia sendiri bingung mana yang sudah mana yang belum, tapi kita sendiri pun memang sudah membayarnya dan jelas, itu bukan tipu-tipu.
Masing² saling bertahan dengan apa yang diyakini nya, pada akhirnya pembeli yang 'baik' mau gak mau menanggung rugi bayar belanjaan double.
Dilain kesempatan memang ada juga yang pembeli nakal, dia belum bayar bilangnya sudah bayar, pembeli nakal seperti ini biasanya memanfaatkan kelengahan dan kepolosan si penjual. Bisa saja, si penjual ini defence karena pengalaman buruk sebelumnya bertemu pembeli nakal.
Bercerita soal pembeli nakal, saya dapat cerita dari adik saya yang menjaga warung makan. Warung makan milik keluarga. Ketika pengunjung ramai, ada saja ulah pembeli nakal.
Ketika adik saya melayani, ada itu pembeli, dia membeli makanan, dia membayar dengan uang kecil, tapi dia mengharapkan kembalian. Padahal adik saya tipe orang yang ingat betul dan perhitungan, jadi ketika mendapatkan sesuatu tidak seharusnya dia pasti akan protes, apalagi si pembeli ini mengharapkan kembali.
Jika sudah bertemu dengan hal seperti ini, hal (+) yang diajarkan adalah biarkan orang ini, catat muka dan wajahnya, ingat betul dengan baik. Jika dia melakukan hal (-) seperti itu, ikhlaskan dan biarkan karma menimpanya balik. Yang terpenting, ketika besok² orang ini berbelanja lagi, hati², karena bisa saja pembeli nakal seperti ini karena merasa sebelumnya berhasil akan mencobanya kembali.
Ya itulah kira² serba-serbi dunia belanja, bisa saja kita mengalami hal tersebut, entah menjadi penjual atau pembeli. Bagaimana dengan kalian ketika menghadapi case seperti di atas tadi, ketemu penjual 'khilaf' atau pembeli 'khilaf'?
Responnya bisa berbeda-beda yang jelas, kalau saya pribadi, apa yang saya alami akan saya ingat dan saya simpan, jika bisa mendokumentasikannya, jikapun si ybs. kebetulan membacanya bisa sekalian klarifikasi saja, supaya clear. Tapi berharap saja ybs. bisa jujur pada saat klarifikasinya atau hanya sekedar membela diri saja palingan.
Segitu saja share post kali ini, sekedar sharing bagaimana serba-serbi dalam jual dan beli. -cpr
#onedayonepost
#opini
#penjualkhilaf
#pembelikhilaf
Leave a Comment