Thermometer non-contact IR Berrcom (Xiaomi)

Welcome August!

Ini jadi post diawal Agustus, sebenarnya saya sudah mau post kemarin, tapi saya tunda, saya baru ada waktu nulis pas pagi pertama dibulan Agustus 2021 ini.

Apa yang mau saya share kali ini?

Jadi bulan Juli 2021 lalu, saya sebagai Purchasing kan baru mendatangkan barang, barang ini digunakan untuk penanganan pencegahan penularan covid19 di lingkungan perusahaan, apa itu kira-kira? Hmm jangan berpikir sesuatu yang besar ya, ini sederhana koq.

Barang itu thermometer non-contact, atau ifrared themogun. Di awal penyebaran covid19 saya sempat datangkan thermogun lain, tapi karena pemakaian alat tersebut sudah tak akurat lagi, apalagi sering jatuh dan ya begitulah. Alhasil butuh penggantian supaya tidak meloloskan karyawan kondisi sakit ke dalam lingkungan perusahaan.

Kali ini thermo non-contact yang dipilih adalah thermo yang katanya merk Xiaomi. Hmm, tetapi setelah barang datang merknya bukan itu, sepertinya Xiaomi melakukan rebranding atas produk tersebut. Jujur kalau ini saya tidak tahu ya, hanya mengira-ngira, mungkin ada yang tahu bisa komentar di bawah ya.


Berrcom JXB-305, itulah yang tertulis dimanual book. Thermo non-contact ini dibeli dengan harga Rp 330.000,- di Shopee. Harganya ini bervariatif ya, sewaktu gelombang covid19 naik, harganya juga ikut naik lho. Sebelumnya lagi saya juga sempat datangkan thermo non-contact lagi, model standing K3 Pro kalau tidak salah, saya tidak sempat catat diblog, hanya saya videokan saja.


Kali ini saya tidak banyak sharing info sih, tentang review atau apa, hanya berbagi informasi apa saja yang saya dapat dari unit seharga itu.

Jadi dalam paket pembelian ini, thermo ini dijual seperti layaknya gadget gitu, kotaknya mirip seperti kita beli smartphone, malah yang hanya lihat kotaknya dikira beli smartphone. Di dalam kotak berisi unit thermo, manual book dan surat-surat lain yang bahasanya China. Ya seperti ininya unit ini impor utuh dari China, belum masuk pabrikasi di dalam negeri. (lihat gambar).

Di dalam paket pembelian ini juga disertakan baterai di dalamnya, jadi gak usah khawatir cari-cari baterai ya, jadi bisa langsung pasang dan coba.

Nah untuk suhunya, akurasinya seperti apa. Hasil scan suhunya ini saya bandingkan dengan K3 Pro, hasilnya itu +- 0,2°C hingga 0,3°C.

Untuk unitnya sendiri ringan, hanya 180 gram cocok sih jadi gadget untuk dibawa setiap saat, jadi teman smartphone atau piranti perang lawan covid19, harganya pun tidak terlalu mahal untuk saat ini. Saran saya sih, sesuai selera juga, cari yang warna kombinasi hitam dan putih ini, soalnya ada yang putih saja itu sepertinya kurang gadget. Dimensinya 145 x 40 x 32 mm. Kisaran suhu yang bisa ditest 32°C - 42,9°C.

Ya kira-kira itu saya yang bisa saya bagi ya, sisanya lihat digambar saja, kalau ada yang perlu ditanyakan ya tulis saja di kolom komentar, segera akan saya balas. Tapi jangan tanya, kapan nikah ya, karena akan perlu waktu untuk menjawabnya. #kidding.

Sampai jumpa dicatatan lainnya ya. -cpr-

1 komentar:

  1. Kelemahannya thermogun ini kurang responsif, ya agak delay gt lama pengukurannya, setelah ditembak angka gak langsung keluar.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.