Serba-serbi Menyebalkan Menunggu Barang dari Ekspedisi

Kesekian kalinya lagi saya dikerjai sama yang namanya ekspedisi, akhirnya ini yang jadi alasan saya kembali ingin buat catatan tentang topik yang sama, setelah sebelumnya saya juga pernah membuatnya.

Kali ini saya dikerjai dengan ekspedisi JNE. Bukan ekspedisi asing sih, untuk urusan pengiriman lokal namanya sudah cukup terkenal dan cukup baik sih. Hanya saja, memang perlu disadari bahwa sistem tracking pengiriman, siapapun ekspedisinya tidak mencerminkan realtime dimana posisi barang berada.

Ini dia paket yang saya tungu dari tanggal 4, 5 dan baru saya dapatkan tanggal 6, padahal sejak tanggal 4 itu barang sudah ada di area dimana saya tinggal, dan saya bisa dan siap sedia menjemputnya sendiri jika dari pihak JNE masih nanti mengantarnya, iklas saya rugi ambil sendiri. Eh malah dikerjain #kepetmemang
 
 
Jadi saya transaksi belanja online dari Tokopedia. Saya membeli sebuah barang, yang dimensinya tidak kecil, kalau gak salah 7 kg. Barang tersebut berdasarkan ekspedisi pembelian yang dipilih otomatis jatuh ke JNE, dengan sistem JNE Trucking kalau tidak salah.

Status barang itu menurut pelacakan, tanggal 1 Mei sudah dikirim, kebetulan hari itu kepentok hari libur, hari buruh. Otomatis pengiriman pasti akan terhambat atau terlambat.

Tercatat diresi pelacakan barang berangkat dari Tangerang tanggal 1 Mei, lalu tiba di Surabaya tanggal 4 Mei, masih ditanggal yang sama subuh barang sudah tiba di gudang JNE Pasuruan.

Saya menunggu, koq sudah tanggal 5 tak dikirim juga, sampai sore tidak ada kabarnya. Akhirnya sore itu pula saya jemput ke gudang JNE di Pasuruan. Sebelum saya ke sana saya sudah cari informasi dulu, tidak saja ke JNE Pasuruan maupun JNE Pandaan. Tetapi mereka tidak melihat secara detail sebenarnya barang itu ada dimana.

Saya datangi JNE Pasuruan dan ternyata barangnya diinfokan sudah di Pandaan. Agak kesal juga saya, karena informasinya tidak begitu jelas dipelacakan resi. Kemudian ketika ditelepon pun tidak dijelaskan barang dimana.

Usut punya usut, kenapa barang itu tidak diantar-antar meski barang sudah dekat adalah karena paket itu dikirim dengan tipe pengiriman trucking dimana menurut SOP mereka pengiriman itu butuh waktu 7 hari kerja. Jadi barang saya baru akan diantar sesuai waktu itu, berarti kemungkinan barang saya baru akan saya terima tanggal 7 Mei.

Akhirnya setelah dapat informasi pasti saya langsung sambangi ke JNE Pandaan dimana barang itu ada. Sampai di sana tanggal 6 Mei, saya gak bisa ambil barang itu, karena ada jam² pengambilan, dimana barang kecil diambil jam 10:00 - 17:00 dan barang besar diambil jam 13:00 - 17:00. Selain jam itu tidak bisa dilayani.


Sangat amat disayangkan sih informasi ini tidak disampaikan sejak awal. Sayang juga informasi di Google untuk usaha JNE cabang tersebut tidak menampilkan informasi ini, sehingga menyusahkan pengunjung, jadi salah informasi.

Catatan lagi adalah soal informasi yang tidak realtime. Yakni data pengecekan resi yang customer bisa lihat di online itu tidak sesuai dengan yang ada di data mereka, jadi posisi barang dimana itu tidak bisa diketahui.

Sekarang, kalau customer mau ambil barangnya sendiri kan itu mengurangi beban mereka, walau memang itu mengurangi kinerja antaran mereka, karena pada dasarnya biaya yang dibayar customer adalah sampai barang tiba ditujuan. Tapi jika customer memang butuh barang itu dan bersedia mengambilnya sendiri kenapa gak?

Ini perlu diperhatikan semua orang jika berurusan dengan ekspedisi. Ketika mereka menawarkan jasanya tentunya yang baik² saja ditawarkan, tapi pada kenyataan di lapangan sering terjadi masalah begini.

Bermasalah ketika bertemu dengan customer yang ontime, yang ingin barangnya lekas dia terima walau ybs. harus rugi biaya untuk menjemput barang itu langsung di gudang si ekspedisi. Jika bertemu customer biasa² saja tentunya komplain seperti ini tidak akan ada.

Tolong lah itu dituliskan informasi operasional yang jelas di informasi  operasional perusahaan di Google, karena semua orang sekarang berpatokan pada Google untuk mencari informasi, jika diberikan informasi di Google, yang melihat kan bisa memperkirakan jam berapa harus ambil barang. Mereka memang memberikan nomor call center, tapi ternyata nomor itu tidak komunikatif, ada pertanyaan pun tak dijawab, sehingga saya pikir tidak ada gunanya disampaikan.

Untung saja ketika saya ambil tepat pukul 13:00 saya tidak dipersulit lagi dengan menunggu, barang yang saya mau ambil sudah disiapkan, jadi saya datang duduk sebentar lalu langsung dilayani. Cukup efisien, mengingat saya mengambil waktu jam kerja untuk barang ini.

Tapi catatan penting bagi saya, bahwa informasi pelacakan resi yang ada diwebsite JNE itu tidak mencerminkan realnya di lapangan, sehingga tidak bisa menggambarkan informasi yang jelas, sehingga ketika customer mau memutuskan akan mengambil barangnya sendiri, itu tidak salah, seperti yang saya alami. Saya masih cukup memaklumi pada kasus kali ini, ya jika dibandingkan dengan kasus sebelumnya. Karena solusi yang diberikan itu bisa menjawab kekesalan saya, lain cerita jika waktu yang dijanjikan jam 13:00 tetapi saya masih harus menunggu, wah itu pasti berbeda rasanya, bisa 'garuk-garuk kardus'.
 

Tapi inilah, saya memang perlu wanti-wanti jika berhubungan dengan ekspedisi, terutama ketika menunggu barang yang memang saya benar-benar tunggu, perlukan mendesak, jika tidak urgent sih ya mengalir begitu saja, saya anggap aman.

Segitu saja sih sharing saya, serba-serbi menyebalkan menunggu barang kiriman melalui ekspedisi atau kurir. Ya semoga yang saya alami ini tidak dialami orang lain. Pengalaman yang saya alami ini bisa jadi informasi tekait bagaimana karakter perusahaan ekspedisi, walau tidak menggambarkan keseluruhannya, tapi buruknya ya ini. Keep shopping, waiting your goods with your courier. -cpr-

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.