Oleh-oleh dari Shanghai, China

Kalau disuruh milih, lebih baik jalan-jalan atau hanya dapat buah tangan (baca: oleh-oleh) saja? Pasti serentak memilih jalan-jalan, soalnya kalau jalan-jalan pasti dapat oleh-oleh lebih banyak, dari foto dan pernak-pernik yang bisa kita peroleh selama jalan-jalan.

Tapi andaikan tidak diajak ikut jalan-jalan, dapat oleh-oleh saja sudah senang. Apalagi, saya mudah bahagia dengan hal yang sederhana, bahkan sekedar oleh-oleh cerita saja sudah senang.

Beberapa waktu yang lalu, akhir November dan awal Desember, atasan saya di kantor ada trip ke luar negeri. Negara tujuannya adalah China. Nah sepulang dari sana, beliau ini membawa beberapa buah tangan. Saya mendapatkan sesuatu, ada gantungan kunci dan batu giok. #ahay

Belum tahu nih batu gioknya mau dibuat apa, kalung atau lainnya. Katanya, kalau batu giok asli, ketika digenggam itu dingin. Benarkah begitu?

Selain itu ada oleh-oleh lain yang bisa dinikmati bersama satu ruangan, itu ada kaya makanan ringan yang saya juga gak tahu nama makanannya apa. Kalau boleh saya bilang itu makanan ringan biskuit coco, kraker wijen, terus ada snack buah plum, dan satu lagi kurma China.

 Ini biskuit coco yang saya maksud, gak tau namanya apa, soalnya pakai bahasa China. Dari semua snack, saya suka dengan snack ini, gurih, manisnya pas, enak deh. Cocok jadi teman saat ngopi atau ngeteh atau ngecoklat panas

Kalau ini adalah buah plum, kaya kismis, tapi ada bijinya, manis-manis asem gitu deh. 

Kalau ini sih saya sebutnya kraker wijen, nama aslinya saya gak tahu apa, yang jelas ini kaya snack wijen menggumpal gitu.

Kalau ini adalah kurma China. Baru tahu saya kurma ada yang versi mandarin juga. Hanya saja saya kurang suka, cenderung keras. Teteplah kurma timur tengah yang punya rasa yang enak, manis dan empuk, pulen deh pokoknya kalau kurma timur tengah mah ;p

Oleh-oleh lainnya ya foto-foto lihat-lihat foto suasana di kota di China sana dan ngerasain megang mata uang Yuan. Meskipun harga mata uang Yuan ke Rupiah tidak semahal Dollar, tapi tetap saja mata uang asing punya harga yang bisa ditukarkan dengan rupiah.


Ya walau tidak merasakan pergi ke sana, tapi senang bisa ikut merasakan dari oleh-olehnya hehehe. Oh iya, btw, untuk tiket pesawat pergi ke China kalau saya lihat aplikasi Traveloka itu sekali berangkat dihari kerja ya, sekitar Rp 2.031.000,- hingga  Rp 52.614.300,- untuk sekali terbang. Paling murah itu naik Air Asia dan paling mahal itu naik All Nippon Airways. Semua penerbangan itu transit, ada yang di Kuala Lumpur dan ada di Japan. Untuk pesawat yang avail itu, Airbus A320 atau A330, dengan konfigurasi kursi tergantung maskapai tentunya.

Nah, liat budget segitu, masih mau ke China? Hahaha, saya rasa sih tidak, kecuali ada yang sponsori, ya bisalah.

Kadang mikir, kapan ya bisa bertualang ke negeri orang, dalam tema jalan-jalan gitu, ya ada yang sponsori atau gimana gitu. Tidak apalah, mimpi disiang bolong. Satu negara yang ingin saya kunjungi adalah Italia, dengan tujuan utama ke Vatikan. Yups, saya ingin sekali bisa mengunjungi pusat administratur apostolik Gereja Katolik Roma, tempat Bapa Paus berada.

Yups, segitu saja saya mau catat kenang-kenangan oleh-oleh dari China, kalau barang pasti akan tertinggal karena ada fisiknya, kalau makanan ya suka gampang lupa. Tapi kalau tersimpan di sini setidaknya aman lah. Sampai jumpa dipost lainnya, tentang barang atau hal lain yang kebetulan tersinggung. -cpr-

2 komentar:

  1. Gantungan kuncinya dipakai buat gantungan kunci laci kantor dan kunci ruangan office Pandaan

    BalasHapus
  2. Gantungan kuncinya masih ada dan terpakai. Untuk yang giok ini ada tapi saya lupa tersimpan dimana ...

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.