Akhirnya Bisa Punya TWS Bluetooth: Lenovo Thinkplus XT91

Akhirnya saya bisa ngikut perkembangan jaman juga, setelah beberapa kali menolak perubahan, setelah terpicu oleh gadget punya temen, yang dia asyik main game pake headset kekinian, model TWS gitu.

Keinginan punya sebenarnya sudah lama ada, tapi berat aja mau beli, kaya mahal. Padahal yang murah² ya ada, yang harganya gak sampai 100K, tapi ya tetep aja gak kebeli.

Sampai akhirnya terpicu sekali, langsung gak pake mikir langsung beli, padahal harganya itu 100K lebih lho padahal, tapi ya dibeli juga.

Jadi sebelumnya saya ini penggemar headset model headphone, seperti yang dipakai penyiar radio, dipakai pilot pesawat terbang atau helikopter, saya senang gadget seperti itu. Sampai akhirnya melihat temen² pakai gadget kekinian koq katanya praktis, akhirnya diputuskan untuk membelinya.

Dua kali saya beli headset bluetooth, 2018 dan 2021, reviewnya bisa kalian baca dilink di bawah ini.



Sebelum beli, diwaktu yang singkat saya sempet memilih beberapa brand, sebelum akhirnya saya memilih brand Lenovo.

Ilustrasi dari produk yang saya beli, begitulah kira² yang saya lihat ketika saya memilih produk ini untuk dibeli. Kondisi fisik setelah barang datang bisa dilihat didokumentasi lainnya di bawah. Gambar ini diambil dari Google.

Padahal saya ini pakai Xiaomi, tapi saya punya alasan tersendiri kenapa memilih brand Lenovo, sebenarnya bukan karena brand nya tapi karena fiturnya yang agak beda

Secara umum headset model seperti itu ya sama saja speknya. Tapi karena alasan tertentu itulah saya memilih Lenovo.

Jadi ada beberapa brand/ tipe yang saya abaikan tidak jadi dipilih, sekalian saya sebutkan di sini apa saja:
× Nokia E3100 Plus True Wireless Earbuds Bluetooth Rp 209.000,-. Fitur standarnya IP44 waterproof, Bluetooth 5.2, Max. 24hours play time.

× Redmi Buds Essential Rp 229.000,-. Fitur standarnya IPX4 waterproof Bluetooth 5.2, Max. 18hours play time, 

Akhirnya terseleksi dua pilihan itu saya abaikan dan dipilihlah Lenovo Thinkplus XT91. Fitur standarnya lebih rendah dari dua di atas, dimana Waterproof & sweetproof dan Bluetoothnya masih 5.0, Baterai life hanya 10hours, namun untuk charging hanya membutuhkan waktu 1,5hours saja. Secara fitur memang jauh tertinggal.

Alasan saya memilih produk ini adalah karena modelnya yang memberikan display indikator kepenuhan baterai.

Ketika post ini saya catat sampai di sini, barang yang saya beli belum sampai. Tetapi ketika saya mencari tahu soal produk ini, ada catatan (-), ketika playtime paling maksimal adalah di 3 house saja, ketika digunakan untuk mendengarkan musik, itu pun tergantung jenis musik dan volumenya.

Kalau hasil review pengguna gadget ini, baterainya itu bisa bertahan semingguan dari penggunaan full charge 100%, hanya gak dijelaskan penggunaannya seperti apa. Video unboxingnya bisa dilihat di bawah ini.



Hmm, entahlah apakah akan bisa memenuhi kebutuhan saya dengan alat ini, gak yakin dan kemungkinan saya akan beli gadget lainnya. Kita lihat saja perkembangannya.

Karena berdasarkan pengalaman, saya pernah punya headphone bluetooth, pada akhirnya saya lebih suka menggunakan kabel, karena yang bluetooth ini gak bisa mengakomodir ketika saya banyak waktu di lapangan dan gak bisa ngcharge headphone setiap saat. Akankah hal yang sama akan terulang pada gadget ini?


Pas hari ini akhirnya produk yang sedang dibahas di atas tadi telah tiba, dan saya mulai lakukan unboxing.

Barang ini saya beli dari Shopee dengan harga total include ongkir dan biaya layanan dll. Rp 146.460,-

Jika kalian mau beli via Tokopedia, klik link ini, di sana produk yang sama dijual dengan harga Rp 179.000,- agak jauh lebih mahal memang.

Jika kalian mau beli via Shopee dengan harga Rp 143.000,- klik link ini, di sana produk yang sama seperti yang saya beli, hanya mungkin harga ya berbeda dengan yang saya beli bisa saja terjadi, karena kebetulan pas saya beli lagi promo.

Produk yang saya beli ini berwarna hitam, karena ada dua varian warna satu lagi berwarna putih. Hitam dipilih karena tidak mudah kotor, apalagi pemakaian saya cukup tinggi, dan gak telaten untuk bersih².


Di kemasan tertulis nama produknya adalah Lenovo Thinkplus Live Pods XT91. Kalau gambar dikemasan sih berwarna putih, kalau isinya berwarna hitam sesuai pilihan.



Di dalamnya berisi pods house include sepasang buds, kabel charger type C, karet pods pengganti 2 pasang, user manual liftlet, qualified checker.

Ada tulisan Thinkplus di pods house nya, samar² sih gak begitu jelas tulisannya, menurut saya.

Di sini tertulis spesifikasi produknya, 5V-300mAh sebagai kapasitas baterai. Dan produk ini diproduksi di Beijing, China.

Pods nya relatif ringan ya kalau harus dibawa kemana-mana sepertinya tak mengganggu, ringan sekali. Materialnya bukan plastik ecek² lah, dibalut warna hitam doff.

Kontrolnya ya dengan sentuhan, relatif sensitif sih ya, repotnya kalau pas lagi benerin buds ini ke telinga supaya pas, pasti akan neken² touch screen nya, jadi play pause terus.


Untuk kualitas suara menurut saya standar ya, bass nya ya gak begitu kerasa, kemudian kalau suaranya difullin jadi kaya 'pecah'. Tapi untuk musik² tertentu it's oke. Sempet saya coba stel musik dari System of Down dengan beat rock, masih oke lah, walau bass dan treblenya imbang banget.

Entah ya ini selera saya, soalnya kalau menonton dua review yang channel youtubenya saya share di atas tadi, beda² pendapatnya. Tapi secara umum suaranya ini renyah aja si, seimbang saja ya.

Untuk kenyamanan pemakai di telinga saya sepertinya agak gak pas. Agak ngeri aja sih pakainya kalau aktivitas yang menantang, resiko jatuh dan hilang, apalagi kalau pas aktivitas di ketinggian, kalau udah jatuh bisa brabe.


Oh ya untuk baterai, sewaktu saya unboxing baterai awal itu meter 🔋 98%, kemudian pas saya ambil segel plastiknya meter 🔋 97%, itu foto diambil jam 19:43.

Lalu kemudian saya lanjutkan pairing kan ke smartphone Reno 10 5G indikator baterainya jadi mulai menurun seiring pemakaian jadi 🔋 70%. Itu saya gunakan untuk mutar musik, nonton YouTube, sempet buat test call juga. Pengecekan sekitar jam 22:06 🔋 40% dilihat diindikator smartphone.

Saya akan coba nyalakan terus untuk menonton sampai habis, baru akan saya charge untuk pertama kali, katanya kan cukup 1,5jam saja sudah penuh. Nanti akan kita buktikan.

Begitu saja catatan dan review singkat nyoba gadget baru saya ini, TWS, biar agak keren dikit lah kalau pas telepon di jalan biar bisa pakai ini. Sama buat kalau nonton video streaming kan bisa nikmati sendiri, apalagi buat nonton video² pendek dari Twitter perlu privasi tentunya.

Sampai jumpa dipostingan lainnya, update terkait produk ini akan saya tambahkan dikolom komentar. -cpr-

5 komentar:

  1. Ada catatan pemakaian hari pertama ini, jadi indikator baterai 🔋 di smartphone menunjukan 80%, tapi pas Buds saya selesai pakai, saya masukan ke Buds house nya eh di sana indikator baterai 🔋 100%, nah ini yang akurat yang mana ya? Sy jadi bingung sendiri, mana yang harus dipercaya.

    BalasHapus
  2. TWS ini baru kemarin selesai saya charge 100%, saya sempet lupa cabut jadi dia ke cas selama beberapa jam dari yang seharusnya. Lumayan lama ya dari sejak unit TWS sy unboxing hingga ngecas lagi. Makanya sy catat di sini ingin lihat kualitas ketahanan baterainya seperti apa.

    Memang pemakaiannya gak non stop, saya gunakan ketika saya butuhkan untuk call saja dan sesekali mendengarkan musik atau nonton YouTube yang butuh privasi. Alhasil ya segitu lama waktu dari terakhir charge sampai sy catat hari ini H+1 dari pengecasan ke-2.

    BalasHapus
  3. Masalah TWS ini untuk saya ya itu soal unitnya yang sulit masuk ke telinga, jadi longgar terus bawaannya, padahal sudah saya gantikan dengan ukuran besar, ini masih bermasalah. Saya belum coba yang paling kecil. Medium dan large saja masih longgar, apakah yang small ini bisa lebih baik? Entahlah, belum saya coba.

    BalasHapus
  4. *ralat, kalau kata temen saya ini namanya ear buds, bukan TWS. Jadi harus diluruskan.

    Sy luruskan di kolom komentar saja ini x ya, sebagai bukti baru nyadar setelah beberapa lama ngepost nya

    BalasHapus
  5. Sempat menghilang sebulanan, akhirnya earbuds ini ditemukan kembali.

    Earbuds ini sudah beberapa kali pecah, casingnya terlepas, sistemnya klip, jadi bukan baut, jadi apabila jatuh dari ketinggian 1,5 meter saja, bisa langsung pecah.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.