Produk Mi Instan Berlomba Menjadi Paling Sehat

Persaingan bisnis di pasar mi instan sepertinya mulai masuk babak baru. Iya dulu mi instan diproduksi dengan cara melalui proses penggorengan. Kini mi instan mulai mencoba cara lain dalam proses produksinya.

Cara yang saat ini sedang mereka 'jual' adalah dengan cara di oven atau dipanggang, intinya tidak lagi melalui proses penggorengan.

Proses penggorengan diyakini sebagai proses yang dianggap tidak begitu baik, dianggap tidak sehat. Meski dianggap begitu tapi masih layak koq untuk dikonsumsi, bahkan menjadi makanan favorit di salah¹ negara di benua Afrika sana (Nigeria).

Ilustrasi, mi instan, gambar diambil dari Google

Banyak brand mi instan yang ada di Indonesia dan rata² proses produksinya masih dengan cara yang lama yakni digoreng.

Tahun 2020an, saya mengenal mi instan yang berlabel 'sehat', dari brand Lemonilo. Ini saya bilang mi instan termahal sih saat itu dan saat ini, meski kelasnya produk mi instan biasa, bukan yang signature, Lemonilo dijual diatas harga mi instan yang umum.

Pembedanya adalah soal proses produksinya, yakni tidak melalui proses penggorengan, yang dianggap karsinogenik. Tapi Lemonilo sudah mengenalkan atau memasarkan produksi mi instan dengan cara lain, yaitu dengan dioven atau dipanggang.

Saya sempet mencoba dan menjadikan Lemonilo sebagai mi instan pilihan, karena memang tekstur dari mi instan hasil oven itu menurut saya lebih kenyal dan lebih asyik saja seperti mi yang dibuat home made.



Sampai akhirnya sekitar 2023 saya mengenal produk mi instan lain dari Mayora, dia dengan terang²an menuliskan dilabel produk mereka sebagai 'Mi Oven', yang memastikan bahwa produk mereka dibuat tanpa proses penggorengan. Dengan design kemasan yang menurut saya menarik, berbeda dengan kemasan mi instan lain yang kotak persegi.


Mi Oven dari Mayora ini dibuat seperti produk mi lidi, miswa atau mi ala chiness noddle. Mi nya memanjang gitu deh dan teksturnya ketika direbus itu kenyal. Saat ini mi ini jadi favorit saya ketika saya trip camp karena produknya bagus.

Ternyata, brand lain pun mulai ikut ambil bagian dalam pasar mi instan di tanah air, salah¹ nya adalah Mi Sedap, pun ikut serta dalam persaingan bisnis ini. Produk dari Mi Sedap ini adalah ada label 'baked' dikemasannya. Baked sendiri berarti dipanggang.

Untuk produk mi oven dari Mi Sedap saya belum pernah mencobanya. Saya tahu setelah mendengar iklan di radio soal produk mi oven ala Mi Sedap ini, itu yang jadi alasan saya memposting postingan ini.

Menurut saya, berdasarkan yang saya ketahui, pelopor mi yang diproduksi dengan cara dipanggang atau dioven ini adalah Lemonilo, kemudian dilanjutkan ada produk dari Mayora dan kini ada Mi Sedap.

Brand mi instan terbesar adalah Indomie dan Supermi, itu belum terlihat adakah produk mi oven dari mereka. Kita tunggu saja di pasar nanti, bagaimana persaingannya, soal harga, kemasan produknya dan seleranya ke tiap konsumen akan berbeda-beda. -cpr

#opini
#food
#onedayonepost

1 komentar:

  1. Sudah nyoba yang oven dan panggang, dan enak kok. Tapi kok masi belum bisa move on dari yang digoreng yha~

    Tapi bagus sih, sekarang makin banyak alternatif mi instan, jadi sebagai konsumen penyuka mi, saya hepi-hepi aja :D

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.