Mi Instan: Maggi Perencah Asam Laksa "Selera Malaysia"

Kali ini saya mau posting lagi-lagi hubungannya sama produk mie instan, bukan karena saya suka sama mie, tapi karena kebetulan untuk barang yang mudah didapat ya mie ini, kemudian produknya banyak tidak semua bisa ingat kalau tidak dicatat.

Bagi yang sering lihat saya masak mie instan, komentarnya adalah negatif, karena mie instan sampai saat ini dianggap sebagai makanan yang tidak cukup baik untuk dikonsumsi sering-sering. Kalau saya sendiri tidak begitu sering, sering jika saya temukan produk baru yang menurut saya asing dan ingin coba. Kalau sehari-hari, ya mentok tidak ada lauk buat sarapan atau ganjelan, mie instan pilihan termudah, jelas "instan". Cukup ngelanturnya, saya mau catat mie instan yang saya dapat dari teman. Ini selera Malaysia katanya.

Benar mie instan yang saya dapat ini memang dijual untuk pasar Malaysia. Namanya, Maggi Perancah Asam Laksa. Kemasannya mungil, hanya 78 gram isi bersihnya dikemasan plastik berwarna dominan kuning dengan list biru. Soal harga saya kurang paham ya di Malaysia berapa ringgit untuk satu pcs mie instan ini.


Di Indonesia, merk Maggi juga tidak asing sih, banyak juga produknya untuk pasar Indonesia. Maggi sendiri merupakan merk internasional dari sup instan, kaldu, saus tomat, penyedap rasa hingga mie instan. Merk ini sebenarnya dimiliki oleh brand ternama yaitu Netsle sejak 1947.

Komentar pertama sebelum memasak Maggi asam laksa ini adalah apakah cukup layak mie instan ini dimakan untuk membuat kenyang? Soalnya kemasannya yang kecil begini, ya lebih besar dari mie gelas tapi tidak lebih besar seperti mie instan umum. Bagi saya, mie instan yang saya anggap cukup membuat kenyang adalah porsi duo atau jumbo atau double. Kalau hanya 78 gram, mana kenyang ya. Maka dari itu, kebetulan barangnya ada, saya coba saja.


Masaknya ya biasa sama seperti mie instan lainnya, kebetulan ini mie rebus atau kuah. Cara penyajiannya sih unik, ada tertulis dalam bahasa Malaysia, yang saya anggap 'aneh'. "Mi 2 minit." "Cara penyediaan ... hanya 2 cawan je! 2 minit dengan 360ml air"


Saya tentunya masak mengikuti petunjuk, 2 cawan dan 2 menit, katanya. Di dalam kemasan ini hanya tersedia mie dan bumbu, tidak ada yang lain. Begitu simpelnya, tidak ada minyak atau remahan sayur atau pelengkap lainnya #itssimple

Saat dihidangkan, ya nampaknya seperti mie instan umumnya lah. Hanya pas saya hirup uap kuah mienya ini, mata saya kelilipan pedas. Iya, ternyata memang kuahnya ini agak spicy gitu ternyata. Kuahnya itu tidak kental, berwarna merah keruh, seperti kuah sarden. Seperti yang saya bilang,  porsinya kecil, ya cocok ditaruh dimangkok bakso atau soto, biar keliatan banyak.


Rasanya, pertama kali seruput kuahnya itu asam-asam spicy, cenderung kaya ada amis-amis ikan. Nah buat yang tidak begitu suka dengan amis ikan, kayanya kurang doyan mie instan ini deh. Bayangkan saja, ketika saya lagi masak, eh tiba-tiba diampiri kucing, mungkin dia mencium aroma kuah ikan ini kali. Dikemasannya sih tergambar potongan ikan sarden gitu. Ketika makan mie instan ini, imajinasi saya terbawa lagi makan sarden, karena asam, spicy dan amis-amis ikan ini begitu terasa. Komentar saya, okelah, buat variasi mie instan, biar gak itu-itu aja, Maggi rasa asam laksa ini okelah.


Ya, jadi tahu, ini toh seleranya orang Malaysia. Mie instan ya dimana-mana sama, yang membedakan memang hanya diflavournya saja. Meskipun tetangga berdekatan, sensasi rasanya ya beda-beda. Mungkin, hal yang sama mereka komentari ketika mencoba Indomie rasa mie aceh. Ya begini saja, catatan saya kali ini. Lumayan nambah catatan, sambil nyeruput mie instan, sambil nyatat #cakep -cpr-


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.