Indomie Mi Goreng Aceh

Sepertinya saya belakangan jadi seneng jajan mie instan ya. Entahlah, ini pastinya kurang baik buat kesehatan si ya, kalau laper yang dicari adalah mie instan, karena alasan kepraktisan dalam ganjel perut di tanjakan emen ... #intermesso

Sebenarnya saya gak kepengen sih update post tentang mie instan yang umum, kalau post ya carinya yang Premium Collection dari punya Indomie. Tapi kebetulan mie instan dari Indomie yang saya cicipin kali ini teksturnya agak beda dengan biasanya, jadi ya saya coba saja lah catat di sini. Kebetulan juga waktu itu saya bandingin sama mie dari Lemonilo.



Indomie yang saya buat kali ini adalah Mi Goreng Aceh, bungkusnya ya putih ada ijo-ijonya. Untuk saat ini sih masih gampang dicari di minimarket terdekat, karena nampaknya masih banyak yang suka dengan rasa ini.

Mi Goreng Aceh ini menurut saya berbeda karena karakter mienya yang besar-besar, seperti bakmi gitu. Kalau boleh bilang, ini mie gendut. Kalau buat saya sih satu porsi ya kurang, standar ya makan dua bungkus.

Unboxing bungkusnya, ada mie gendut, kemudian bumbu, pelengkap, minyak, kecap dan saus. Ya standar isian dari Indomie lah, gak ada isian lainnya macam potongan daging atau sayur kaya gambar di kemasannya. Itu hanya halusinasi, kalau mau mirip seperti itu, *syarat dan ketentuan berlaku. Kalau box mainan, biasa tertulis, *daging dan sayur dijual terpisah. #intermesso


Cara masaknya ya seperti biasalah, seperti biasa juga saya gak akan informasikan di sini. Nah setelah rebusan selesai, tiriskan lalu tuang ke piring, campur dengan bumbu jadilah seperti yang ada difoto di bawah ini. Saya memang tidak tambahkan apapun, ya polosan sesuai yang mereka jual. Soal rasa sih, ya standar sih ya. Mie Aceh sendiri saya belum pernah coba, jadi gak ada pembanding. Yang pasti, karakter mie gendutnya ya jadi pembedanya. Mie nya itu kenyal, ya karena mie gendutnya itu.

Sewaktu mengaduk mie dan bumbu jadi satu itu, terkesan ada aroma pedas ala-ala gimana gitu. Tadinya saya pikir bakal kepedesan gimana gitu, eh ternyata tidak, pedesnya gak ada. Bagi saya tidak terlalu kuat dengan pedes, Mi Goreng Aceh ini bisa disantap koq, aman.



Kalau ditanya, mau lagi? Hmm, ya kalau ada dimakan, kalau gak ada sih ya biasa aja. Saya tidak terlalu nagih dengan ini, berbeda dengan Indomie Goreng Salted Egg yang pernah juga saya catat di sini, itu indomie yang masih bisa bikin saya nagih beli lagi.


Ya begitu saja deh catatan saya soal Mi Goreng Aceh dari Indomie ini. Nampaknya untuk ke depan ini, saya masih akan dekat dengan yang namanya mie instan deh. Ya mudah-mudahan efek negatifnya jangan terlalu cepat ya hahahaha. Sampai jumpa dicatatan soal mie instan lainnya. -cpr-

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.