Babershop dengan Antrian ala Puskesmas

Saya mau sharing sedikit pengalaman potong rambut di tempat baru. Jadi biasanya sebulan sekali saya potong di babershop langganan gaya masa kini, tapi bulan ini saya nyoba potong di tempat baru, bukan babershop kekinian, ini babershop standar style jaman dulu.

Jadi untuk babershop ini saya klasifikasikan sendiri menurut saya ada beberapa jenis antara lain:
# Jasa cukur rambut bawah pohon, ini juga saya samakan dengan jasa cukur rambut keliling, yang biasa keliling ke rumah² atau yang menetap di bawah pohon. Di beberapa daerah jasa cukur rambut jenis ini masih ada. Cenderung nomaden atau tidak menetap. Untum harga ini dikisaran Rp 5.000,- sampai dengan Rp 15.000,-.

# Jasa cukur rambut yang menetap, menyewa tempat biasa di pinggir jalan atau bahkan tempatnya sendiri bukan sewa. Di sini juga full music, tapi biasanya hanya pakai kipas angin atau angin jendela. Kalau ini biasanya dikisaran harga Rp 10.000,- sampai dengan Rp 15.000,-.

# Jasa cukur rambut atau babershop kekinian, ini tempatnya lebih modern. Biasanya di dalamnya sudah ber-AC, kursi duduknya juga khusus, full music. Biasanya ada cuci rambutnya plus jasa keramas. Kalau ini dikisaran Rp 25.000,- sampai dengan Rp 50.000,- bahkan ada yang up dari itu.

# Jasa cukur rambut terakhir ini lebih privat, mungkin ini sudah masuk ke hair styles. Kalau ini saya tidak tahu harganya ya, karena buat saya ini pasti lebih mahal, secara private, biasanya artis² yang sering menggunakan jasa ini.

Harap-harap cemas menunggu, waktu bel kantor sudah lewat, tapi antrian tak kunjung sampai #10

Nah yang saya bahas ini yang kedua saya sebut tadi. Saya tidak tahu nama tempat potong rambut atau cukur rambutnya itu apa. Biaya potong di sini Rp 12.000,- per kepala untuk orang dewasa dan Rp 10.000,- untuk anak².

Nah uniknya di sini, jika mau potong kita pakai nomor antrian, seperti layaknya kita mau berobat ke puskesmas. Jadi datang, kita ambil nomor dan di sana ada tabel perkiraan jam nya. Jadi usahakan jika ambil nomor, lalu ditinggal, datanglah sesuai dengan jam perkiraan, kalau gak ya dilewati pengunjung lainnya.

Jadi ini pertama kali saya datang ke sini dan gak tahu konsepnya. Sepulang kerja saya ke sini, tapi gagal potong karena sudah gak terima antrian lagi. Tempat potong ini membatasi jam kerjanya, hanya 36 kepala saja per harinya.

Perkiraan jam 16:00 itu nomor antrian sudah habis, malah terkadang belum jam segitu saja sudah habis antriannya.


Baberman nya sudah punya jam kerja tersendiri dan beliau tidak mau ngoyo untuk itu, dimana jam kerjanya adalah jam 06:30 sampai dengan jam 17:00 open antrian, jika nomor antrian sudah habis ya tidak akan terima customer lagi.

Tiap nomor punya kisaran range waktu potongnya, jadi ketika ambil nomor antrian kalian bisa pilih mau potong jam berapa. Konsepnya begitu ya dan ini tidak saya pahami ketika awal potong di sini.

Pagi itu sebelum berangkat kantor saya mampir ke sini, saya berangkat lebih awal, karena lihat jam kerjanya sedari pagi, seharusnya pagi hari itu sepi. Eh ternyata saya salah, karena saya gak tahu konsepnya, akhirnya saya ke sana dan dapat nomor 10. Ternyata nomor 10 itu dapat jadwal jam 08:30 -09:15 dan ini jelas pasti saya terlambat ke kantor. Tapi mau bagaimana lagi, sudah terlanjur datang dan menunggu. Soalnya dua hari berturut-turut pulang kantor ngejer ke sini selalu gak dapat antrian.

Kalau dipikir-pikir antrian seperti ini enak juga sih, kaya di puskesmas, jadi gak ada yang serobot², kemudian juga enak kita bisa milih jam potong. Satu hal yang wajib dipahami ya komitmen datang sesuai jam nya, itu sih kewajiban customernya.

Hasil ngobrol dengan baberman nya, dulu konsepnya gak begini, karena saran dari customer² nya minta dibuatkan nomor antrian saja, soalnya memang banyak yang potong di sini, langganannya sudah banyak.

Oleh karena memang baberman nya gak ngoyo ngejer setoran, jadi dibuatlah penomoran seperti ini. Maksimal sehari 36 kepala, sejak pagi hingga sore, dengan istirahat di tengah²nya.

Untuk hasil saya kali ini belum bisa berkata banyak, karena saya gak menikmati dan tidak bisa menyampaikan seperti apa mau dipotong, memang beliau tidak begitu paham style masa kini mengikuti rambut dan kepala customernya, namun saat itu waktu saya sempit dan ngejer waktu karena sudah terlambat alhasil yang penting potong pendek dan selesai.

Rencananya diperiode potong berikutnya saya akan coba ke sana lagi, untuk nambah pengalaman potong di sini. Segitu saja sharing saya kali ini. Untuk lokasi babershop ini nanti akan saya share di titik GMapsnya, tunggu saja upadatenya di sini.

Sampai jumpa di postingan saya lainnya, bahasa hal² lain lagi sharing dari saya. -cpr

#onedayonepost
#review
#serbaserbi

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.