Warung Bebek Gemol, Iklan Click Bait

Tahukah istilah 'iklan click bait', itu biasanya ada diperiklanan internet guna menarik pengunjung datang karena penasaran. Tak hanya iklan, berita, video atau apapun yang tujuannya menarik pengunjung datang biasanya selalu menggunakan bahasa 'click bait'.

Yang paling sering kita lihat sehari-hari selain di dunia internet, tahukan penjual buah di pinggir jalan, menjajakan buah dengan mobil, memasang informasi harga dengan tulisan besar, harga yang ditampilkan itu murah, siapapun yang lihat pasti penasaran ingin berhenti dan membeli. Tapi setelah berhenti, mau membeli, ternyata harga yang digadang 'murah' tadi ternyata untuk barang lain. Ya masih sama² buah, tapi tidak sesuai ekspektasi kebanyakan orang yang melihat informasi harga itu, akhirnya banyak yang merasa "tertipu".

Niat click bait' ini sebenarnya ya ada yang (+) ada juga yang (-) sekedar menjebak demi keuntungan si pembuat click bait saja, itu kita yang jadi korban cenderung berkomentar "tertipu".

Kalau yang (+) ya memang itu usaha menarik pengunjung, walaupun ada saja yang menganggap "tertipu" ketika tidak sesuai ekspektasi. Tapi ini kembali ke subjektifitas.

_________

Itu pengantarnya cukup panjang ya, padahal saya mau sharing habis nyobain tempat makan baru, tapi gak makan di tempat, saya bungkus saja makan di rumah. Alasannya, karena ini menu bebek, butuh banyak nasi, kalau makan di tempat saya akan rugi habis banyak dana hanya untuk tambahan nasi, tahu kan nasi yang dijual di tempat makan itu lebih mahal jika masak sendiri, jauh lebih puas dengan membayar harga yang relatif sama.

Warung ini saya lihat ketika melintas di jalan raya ke arah Malang dari Pandaan, misal dari Pandaan, beberapa meter sebelum JPO Sampoerna, ada warung makan bebek, namanya Warung Bebek Gemol.

Lalu apa yang menarik sampai mata ini melirik ke arah itu?

Gambar diambil dari Google.

Yang pertama karena baru, dulu gak ada yang terang² di jejeran toko di sana, kali ini terang, itu jelas mengarahkan mata melihat ke sana. Yang kedua itu tulisan, "nasi bebek Rp 10.000,-". Ini dia yang bikin penasaran.

Apalagi pas lagi lapar, liat tulisan begitu, ada embel² bebeknya, pasti tertarik kan. Kita tahu, seporsi nasi bebek yang umum paling murah ada dikisaran Rp 18.000,- itu pun jarang, sisanya ada dikisaran Rp 22.000,- s/d Rp 30.000,- yang lebih mahal ya ada.

Akhirnya saya mencoba mampir dan membuktikannya, seperti apa sih?

Sebenarnya trik pemasaran seperti ini gak asing sih, belakangan memang mulai marak. Jadi ya konsepnya membuat porsi menu yang lebih kecil, dengan harga lebih terjangkau, meskipun secara kualitas untuk membuat kenyang ya jauh dari kata kenyang, kecuali buat ciwi-ciwi.

Contoh, nasi bakar jika seporsi mungkin kan mahal dan banyak porsinya, ada dijual nasi bakar Rp 5.000,-. Lalu ada juga nasi padang, kita tahu porsi nasi padang itu wow sekali kalau dibungkus, ini ada yang jual nasi padang hanya Rp 8.000,- s/d Rp 10.000,- dan lain sebagainya.

Oh ya ini bukan dijual di warung yang sedang saya bahas ya, ini hanya intermesso yang saya selipkan terlalu banyak di sini.

Jangan berharap lebih, karena semua isinya dan porsinya pasti mini, mungkin bisa dikatakan 'menyerupai' aslinya. Tapi kalau baca² review ulasan dari akun Google nya, gak kecil² amat koq potongan dagingnya, masih wort it sih. Cuma saya tidak membuktikannya ketika pertama kali datang ini.


Kembali ke topik, jadi saya coba mampir untuk beli nasi bebek ini, kebetulan pas lapar juga kan.

Oh ya, ada parkir ini bayar Rp 2.000,-. Lokasinya persis pinggir jalan jalur Malang - Pandaan, setelah JPO Sampoerna. Yang sebelumnya saya jelaskan itu dari arah sebaliknya, jadi gak usah bingung dengan cara saya menjelaskan.

Warung ini ya memanfaatkan luasan ruko, sederhana dan simpel. Nyaman sih kalau makan di tempat juga.


Pas lihat list menu, terjawab lah sudah, harga yang terbaca tadi itu apa. Jadi inilah kira² menu yang dijual di warung ini. Saya tulis ulang, soalnya dokumentasi yang saya ambil tidak begitu jelas.


Menu Rp 10.000,-:
$ Bebek goreng + nasi (porsi mini)
$ Ayam goreng + nasi (porsi mini)
$ Tempe goreng + nasi (porsi jumbo)
$ Telur goreng + nasi (porsi jumbo)

Menu utama:
$ Bebek goreng + nasi (porsi jumbo) Rp 24.000,-
$ Ayam goreng + nasi (porsi jumbo) Rp 24.000,-
$ Ati ampela goreng + nasi (porsi jumbo) Rp 12.000,-

Menu tambahan:
$ Nasi Rp 4.000,-
$ Tempe Rp 7.000,-
$ Telur Rp 7.000,-
$ Ati ampela Rp 9.000,-
$ Bebek Rp 20.000,-
$ Ayam Rp 20.000,-

Minuman:
$ Teh hangat Rp 3.000,-
$ Jeruk hangat Rp 4.000,-
$ Es teh Rp 5.000,-
$ Es jeruk Rp 5.000,-
$ Kopi hitam Rp 4.000,-


Itulah kira² harga menu makanan dan minuman. Dari situ, bisa kalian nilai sendiri dimana titik click bait nya ya.

Saya nyoba untuk menu yang porsi jumbo, nasi bebek goreng + nasi, dokumentasinya seperti yang bisa dilihat didokumentasi di bawah ini.

Kalau makan di sana masih dapat potongan tempe lho, kalau lihat review diakun Google Warung Bebek Gemol ini. Hanya sayangnya kalau bungkus tidak dapat, hanya nasinya mungkin lebih banyak sedikit.

Jadi isinya itu bebek goreng, bisa milih dada atau paha, kemudian nasi putih dengan porsi cukup besar, tapi tidak terlalu jumbo (standard lebih sedikit), sayurannya hanya timun sepotong, sambal dan bumbu (seperti bumbu pada nasi bebek pada umumnya).

Review saya, untuk bebeknya empuk, untuk gurih oke, bumbunya meresap, jadi rasa gurihnya masuk ke dalam sela-sela daging dan kulit. Ukuran bebeknya ya standar, tidak besar tidak kecil.

Sayurannya yang kurang, karena hanya kasi potongan timun itu pun hanya 1 saja, sayang sekali sih, padahal dinasi bebek lain masih diberikan sayur seperti kol, timun dan kemangi.

Sambelnya untuk tingkat kepedasannya masih bisa dimaklumi, tidak terlalu pedas, untuk saya yang gak kuat pedas masih bisa makan.

Kesimpulan, secara harga ya standar si ya, pasaran menu bebek + nasi ya segitu, hanya saja untuk menu ayam menurut saya si terlalu mahal ya. Harusnya si dengan harga segitu sayuran standar itu bisa dapat gak cuma timun sepotong doang. Untuk ayamnya saya belum coba apakah empuk atau tidak, tapi bebeknya si empuk jadi harapannya ayamnya ya so so lah.

Lain waktu saya harus cobain yang menu mininya, terus sama menu telurnya, kaya apa sih, apa hanya nasi telur biasa atau ada something yang buat berbeda. Tapi rasanya sih nasi telur biasa, mengingat menu utamanya bisa dibilang standar.

Baiklah segitu saja sih review singkat dari saya yang lebih banyak pengantarnya. Terjawab kan yang soal click bait. Jadi yang duit ya ngepas tapi lapar, kalau sekedar mengganjal lapar ya bisa lah, konsepnya adalah 'nasi kucing' atau menu sarapan, kira² begitulah, 10K bisa makan nasi bebek worth it lah, apalagi ciwi-ciwi yang pengen bebek tapi gak pengen Ndut, tapi gak punya "tempat sampah", bisa coba menu mininya.

Sampai jumpa diposting yang lainnya, gak banyak dokumentasi yang bisa saya share, mungkin lain waktu kalau main ke sini lagi. -cpr-

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.