Jajal Swab-Antigen "Mandiri": NewLungene AntiGen RapidTest
Covid19 gelombang ketiga sedang "menuju puncak" kalau kata salah satu rekan kerja di kantor, hmm sudah seperti tagline nya ajang pencarian bakat saja ya.
Karena memang benar angka kasus positif terus meningkat, bertambah terus dengan meningkatnya tracing setelah ada yang terduga positif. Meskipun, di lingkungan kantor saya bekerja ini untuk urusan tracing ini tidak berjalan baik, artinya hanya tajam ke bawah tumpul ke atas.
Tracing dilakukan hanya untuk karyawan kroco yang jelas untuk bayar biaya swab sebenarnya memberatkan. Tetapi ketika ada kasus covid19 dan yang harus ditracing itu bos², eh seperti ngeles gitu lah. #nocomment
Oh ya, jujur saja saya sih keberatan dengan test swab yang diwajibkan ketika tracing, apalagi bayar sendiri. Memang sih harganya sekarang jauh lebih murah daripada dulu ketika serangan gelombang kedua. Saya sempat menuliskan keprihatinan saya dipostingan blog saya.
Untuk tarif swab antigen saat ini dipatok dibawah 99K. Tidak lebih dari itu, malah kalau di stasiun lebih murah lagi, hanya Rp 40.000,- per swab. Tapi syaratnya harus ada tiket keberangkatan keretanya. Kalau di klinik umum itu biayanya dikisaran 80K.
Meski harganya sudah turun, lebih murah tapi tetap saja keberatan, apalagi ada tracing terus-menerus, yang ada boncos dompet bulanan.
Karena harga yang mahal itu, saya mencoba mencari alternatif lain supaya bisa tetap test dan jadi tahu hasilnya, walaupun kalau test swab "mandiri" tidak diakui secara resmi, karena tidak ada jaminan 'surat', walaupun secara kualitas pun test resmi di klinik atau semacamnya tak menjamin hasilnya.
Saya dan teman akhirnya mencoba membeli test pack kit untuk swab antigen melalui online shop. Harganya lebih murah jauh, untuk satu staterpack itu dihargai Rp 20.000,- angka bervariasi tergantung seller dan merk.
Dalam kemasan plastik tadi saya buka dan didalamnya berisi stater pack antigen swab, warna biru itu 'reagen' nya, tube bening itu untuk mencampur cotton swab dengan cairan diwarna biru itu, lalu kemudian ditutup dan diteteskan ke stater packnya, terakhir adalah stick/cotton swabnya.
Yang saya dan teman saya beli ini merknya adalah NewLungene Antigen Rapid Test. Dikemasan produk rapid antigen ini ada tulisan "bangga buatan Indonesia". Apa benar sih buatan Indonesia, atau hanya perakitannya saja? Karena begini, saya gak yakin Indonesia mampu membuat alat yang nampaknya sederhana ini.
Saya coba mencari tahu PT Taishan Alkes Indonesia ada dimana. Dengan bantuan Google, saya menemukan informasi yang cukup jelas. Jadi memang alat swab antigen ini diproduksi di Indonesia dibawah naungan perusahaan ini.
Diketahui pula bahwa alat swab antigen lokal ini sudah mengantongi sertifikat halal alias halal produknya. Alkes produksi dari PT ini cukup membantu dalam pengetesan terduga pasien covid19 sebagai tracing awal.
___
Oh ya kembali ke catatan kali ini sebenarnya saya mau sekalian review menggunakan alat swab antigen ini secara mandiri. Jujur saja ya, eman² kalau harus test di klinik, walau memang di sana ada surat keterangan yang diakui daripada test sendiri. Tetapi membayar lebih margin dari harga alkesnya itu seperti ada ruginya gitu.
Sewaktu awal saya mendapatkan alkes ini sempet bingung juga bagaimana menggunakannya. Melalui bantuan Google akhirnya dapat sedikit pencerahan dan trial deh, berhasil deh.
Namun untuk hasilnya jujur saja saya masih ragu dengan keakuratan dan keefektifitasnya seperti apa. Belum lagi khusus varian covid19 omicron itu tidak terdeteksi oleh test swab antigen rapid seperti ini.
Sekedar informasi, saya seperti mengalami sugest sedang akan mau mengalami masalah tenggorokan, walau selalu gak jadi, tapi gejalanya ke arah sana, tetapi ketika saya minum obat dan istirahat, gejala² yang ditenggorokan itu hilang. Belum lagi pusing saya rasakan sepanjang waktu. Makanya saya berpikir apakah saya positif, lalu setelah test hasil negatif, apakah alatnya salah atau memang benar begitu.
Baca juga: Gelombang Ke-3 Covid19, Ditemani Omicron
Cara menggunakan:
#1 Pertama kenali satu per satu alat yang ada dalam satu paket pembelian. Pastikan stater pack kit, stick cotton swab, tube kosong untuk netesin ke stater pack kit dan satu lagi adalah chemical reagen.
#2 Persiapan swab, sobeklah kemasan stick cotton swabnya. Kemudian gunakan untuk mencolok hidung untuk proses pengambilan lendirnya.
#3 Ketika pengambilan sampel lendir dihidung sudah. Langsung masukan cotton swab stick itu ke dalam tube transparan tadi, lalu campurkan dengan 'reagen', lalu tinggal tunggu tercampur, sambil diaduk-aduk.
#4 Jika sudah cukup tercampur lalu teteskan tube transparan yang sudah terisi sampel lendir hidung dan aduk hingga tercampur. Setelah itu ambil stater pack kit, lalu teteskan pada bagian huruf S, lalu tunggulah selama beberapa saat.
#5 Lihatlah di kolom C dan T, di sana cairan sampel akan membasahi seperti cara kerja kertas pH, di sana akan menunjukan hasilnya. Jika garisnya merah 1, artinya negatif, jika garisnya merah 2 itu artinya positif.
Itu bisa dilihat, lubang S adalah untuk meneteskan sampel yang sudah tercampur 'reagen', kemudian lubang C dan T itu untuk melihat hasilnya. |
Kebetulan hasil test swab antigen mandiri yang saya lakukan ini hasilnya adalah negatif, seperti yang terlihat di atas.
Untuk akurasinya bagaimana?
Saya tidak bisa berkomentar ya, karena ini kali pertama saya melakukannya mandiri. Saya sendiri agak meragukan hasilnya, karena ditakutkan varian yang mungkin saya derita adalah omicron yang tak terdeteksi oleh alat test rapid swab antigen ini.
Meski hasilnya negatif saya tetap on the track dengan prokes ya, jadi tetap berjaga-jaga, karena saya takut menulari orang yang kita sayangi, jadi tetap berhati-hati.
Ya segitu saja catatan saya kali ini soal produk swab antigen NewLungene, produk alkes lokal buatan Indonesia. Semoga produk ini bisa membantu Indonesia 'terbiasa' dengan covid19 dan tidak lagi memakan korban lebih banyak.
Sampai jumpa dicatatan tentang produk lainnya ya. -cpr-
Leave a Comment