Acome Tune H1, "Headphone Baru"

Ahay saya punya barang baru, yang mana belinya tidak diniati sebenernya. Walaupun keinginan ada, tapi selalu kalah dengan kata eman², belum waktunya. Kebutuhan saya sebenarnya ada pada earphone yang perlu digunakan untuk meeting online.

Tapi setelah saya kalap belanja barang baru ini, akhirnya dimaklumi, "ah ini headphone juga bisa koq buat meeting online, why not."

Akhirnya saya melego sebuah headphone over ear lagi, ini menggantikan headphone yang beberapa tahun lalu, yang sudah rusak. Headphone ini adalah Tune H1. Brandnya adalah Acome.

Pasti asing kan dengar brand ini, ya saya apalagi. Tapi sejak pasar bebas banyak produk dari China masuk, tentunya banyak brand aparel multimedia yang bersliweran di Indonesia, entah masuk secara resmi melalui distributor atau yang melalui jastip impor langsung.

Acome Tune H1 ini diimpor oleh PT Wook Global Technology yang beralamat di Penjaringan, Jakarta Utara. Didesign di Hongkong dan dirakit di China. Bisa dikatakan ini merupakan produk China dong ya. Karena sudah diimpor resmi, headphone ini mendapatkan garansi resmi di Indonesia, setahun.

Acome Tune H1 merupakan wireless bluetooth headset, dengan menggunakan teknologi bluetooth 5.0. Di online shop headphone ini sebenarnya berharga 200rb'n, tetapi karena flash sale di Shopee saya boyong dengan harga Rp 129.000,-.

Alasan saya membeli unit ini adalah karena infografis iklan produk ini. Ya saya hunting beberapa merk lain, hingga pada akhirnya keputusan ditentukan karena info menarik dari infografis iklan produk ini yang lebih hi-tech dan keren saja gitu, meyakinkan si pembeli bahwa produknya bukan abal².

Setelah unit datang, saya unboxing di dalam dusnya berisi unit headphone, kabel charge type C, kabel aux, kartu garansi dan manual book. Nah ini kelebihan kalau produk yang sudah masuk resmi, manual booknya pakai bahasa Indonesia dong, jadi mudah dipahami.

Dikemas hanya dibungkus kantong busa streofoam gitu, tidak ada case karton gitu, seperti produk lain yang mencegah koclak di dalam dus. Simpel banget sih mengemasnya, tapi penampilan dari luar tetap mewah, gak abal².

Berikut ini spesifikasi dari dari Acome Tune H1 yang saya lihat dari box kemasan:
Frequency respon 20Hz - 20KHz
Driver impedance 32 Ohm -+ 15%
Driver size 40mm
Input power 10mW
Output S.PL 96 +- 3dB
Microphone sensitivty -38 +- 3dB
Blouetooth range 15m (v.5.0)
Battery 250mAh
Playtime 12 hours
Charging time < 2 hours

Acome Tune H1 ini cukup ringan, waktu saya timbang di timbangan digital itu hanya 139 gr saja, kalau berdasarkan officialnya sih 140 gr.

Suaranya ini cenderung ke bass ya, treblenya ya kurang, kalau yang suka musik renyah sepertinya tidak terakomodir, tetapi untuk standar suara bagus ini sudah cukup lumayan.

Built quality nya lumayan, walau ada kesan ringkih, tapi ketika dilihat lebih detail ya masih bisa dimaklumi. Kemudian untuk baterai ini minimal sehari sekali cas. Jadi jika mau dipakai nih aktivitas outdoor pastikan unit dicas dulu. Lalu ketika habis pakai, misalkan ada jeda dan nanti ada aktivitas outdoor lagi, pastikan tercharge ya. Pastikan selalu membawa kabel aux, siapa tahu baterai low dan masih butuh hiburan bisa mendengarkan musik via kabel aux.

Untuk indikatornya minim sekali, jadi kalau baterai habis ya indikasinya hanya tidak bisa nyala aja, lampu indikatornya pun kecil sekali.

Untuk microphone ketika menggunakan koneksi bluetooth cukup baik, jelas, terdengar cukup baik, gak ada masalah dan komplain. Tetapi ketika call dengan koneksi kabel aux, itu gak bagus, suaranya jadi mendem. Gak rekomendasi kalau pakai kabel aux buat telepon.

Ya begitu sih catatan saya ketika menggunakan Acome Tune H1 ini. Secara umum memuaskan, lebih baik dari headphone saya sebelumnya. Dengan harga segitu di atas tadi, saya pikir worth it lah. Sampai jumpa dicatatan lainnya. Selamat menikmati. -cpr-

3 komentar:

  1. Sepertinya si pemakai ini lebih sering menggunakan by aux cable dibandingkan dengan bluetoothnya.

    BalasHapus
  2. Baterai bluetothnya kaya² kurang tahan lama, jadinya lebih sering pakai kabel aux nya

    BalasHapus
  3. Sejak saya beli, saya hanya sekali charge baterainya, sisanya saya jarang pakai koneksi bluetooth nya, lebih sering pakai kabel jek, karena lebih stabil dan gak mudah putus karena koneksi bluetooth yang terganggu karena penurunan performa baterai.

    Karena jarang pakai, pas saya sekarang mau pakai koneksi bluetooth dan saya charge eh gak bisa, jadi data gak keiisi ke baterainya, hanya menyalakan indikator warna merah saja tapi gak keisi juga.

    Jadi, jangan pernah biarkan baterainya kosong selama beberapa lama, karena efeknya seperti yang saya alami, Januari - Agustus, berapa bulan itu baterai kosong, jadi sekarang ya gak bisa pakai koneksi nirkabel deh.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.