Soto Ayam Cak Son, Soekarno Hatta - Malang

Saya tahu tempat makan satu ini dari dia, waktu itu ketika lewat Jalan Soekarno Hatta, Malang dia bilang ada soto yang terkenal di sini, namanya Cak Son. Beberapa kali lewat dan sempat mau mampir ke sini sewaktu kita akhirnya memilih Bakmi Sutoyo waktu itu.



Kebetulan waktu awal Juli kemarin, sepulang dari vaksin yang pertama karena belum sarapan, bingung mau makan dimana, dipilihlah tempat makan satu ini.

Di Pandaan saya punya banyak referensi soto ayam, yang saya juga tuliskan catatannya diblog saya ini. Bisa baca beberapa tautannya di bawah ini. Menunya ya di sini hanya menjual soto saja sih, namanya juga Soto Ayam Cak Son, begitu yang tertulis.



Menunya apa saja bisa dilihat digambar yang saya ambil dari lokasi. Harganya memang jauh lebih mahal dari soto yang biasa saya makan di Pandaan. Tapi yang saya suka emang isian dagingnya bisa milih, karena saya suka kulit, jadi saya pilih kulit.




Selain pengenyangnya ada nasi, kita bisa milih karbohidrat lain dari lontong. Additionalnya bisa milih ada perkedel, sate usus dan sate telur puyuh. Untuk minumannya juga ala² minuman kekinian juga tersedia, kalau mau yang standar es teh atau teh panas tawar dan manis pun tersedia.

Ini mangkok yang ukuran standar, satu porsi segini, khusus yang laparnya berat, bisa nambah 2 porsi mungkin.

Kalau ini porsi kecilnya, cocok sekali buat cewe yang ingin jajan tapi juga ingin diet tapi pacarnya tidak bisa jadi tempat penampungan, pilih menu untuk personal sesuai porsi cewek.

Bagaimana pendapat soal rasanya? Kalau menurut saya not bad, enak. Hanya saja jika membandingkan ya, untuk kuahnya di sini lebih encer, ringan, meski ada koyanya tapi tidak terlalu kental jika sudah diaduk rata, berbeda dengan soto langganan saya setiap hari.

Hmm, memang hanya rumah sakit saja yang pake slogan "Ibu & Anak", ternyata di sini, soto juga ada lho yang pake "Ibu & Anak", lihat saja digambar di atas Soto Ayam "Ibu & Anak".

Menariknya di sini itu ada porsi kecil, cocok untuk cewe. Biasakan kalau cewe itu musuhnya adalah gendut, mereka mau makan tapi takut gendut, jika hanya ada porsi standar pasti mereka tak habis, otomatis pacar merekalah yang jadi penampungannya. Itu pun jika pacarnya mau, gak semua laki² mau jadi "tempat sampah". Kalau saya, dapat limpahan, ya sikat.

Ya segitu saja yang bisa saya bagikan kali ini. Ini bisa jadi catatan nostalgia, bahwa saya pernah ke sini, jika lain waktu mau ke sini lagi setidaknya ada referensi untuk menunya. Sampai jumpa dicatatan lainnya lagi. -cpr-

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.