Pembeli Harus Pintar, Tapi Jangan Sok Pintar

Hari ini menarik bagi saya, berkaitan soal membeli barang tapi tidak tahu tentang barang itu, tapi bisa men-judge barang tersebut palsu. Sering saya jumpai kasus² seperti ini, ketika barang datang, tanpa mencari tahu dan memahami bisa langsung klaim sepihak bahwa barang yang datang itu palsu.

Sampai saya yang bekerja sebagai pembelian, yang statusnya adalah customer harus berusaha menjelaskan seolah-olah sebagai produk knowledge barang yang saya beli, seolah-olah saya adalah principle dari produk yang saya beli sendiri ini kepada user yang meminta barang.

Lucu sih kalau dipikir-pikir, seharusnya itu bukan tanggung jawab kita. Tapi jika tidak dijelaskan, barang yang sudah datang harus kembali, padahal ya itu barang sudah sesuai, hanya pemahaman yang minim jadi asal judge.

Akan repot lagi barang dikembalikan, sedangkan kita butuh, ditambah lagi itu barang pada akhirnya kembali lagi karena memang itu barang yang sesungguhnya dibutuhkan, karena memang original.


Jadi kasusnya seperti ini. User order sebuah globe valve below seal, requestnya adalah "armaturen". Oleh Purchasing didatangkanlah unit tersebut, sesuai. Ketika barang datang (hari ini), dicek lah unit tersebut. Penanda barang itu asli ada barcode, itu oke, ada. Tapi ada sebuah name plate dibody globe valve tersebut, tertulis 'baratek".

Langsung muncul kasak-kusuk diantara mereka, barang ini palsu dll. Akhirnya dianggaplah barang ini tidak sesuai, palsu dll. Saya sudah mendengar dan melihat kasak-kusuk mereka ketika barang datang, saya memang sengaja diamkan, sambil saya cari tahu.

Setelah saya cari tahu, ternyata konsep pemahaman user tentang merk "armaturen" itu saja sudah salah, kemudian ketika barang itu dijual melalui distributor resmi atau tidak mereka tidak tahu. Belum lagi pemahaman prinsip bisnis to bisnis mereka yang rendah.

Indikator mereka hanya begini: ada suplier yang menawarkan barang dengan harga lebih mahal, dengan label "baratek". Karena mahal oleh Purchasing ditolak, lalu datang barang dengan label "baratek" dengan harga murah. Jangan² ini barang palsu!

Tetapi di lapangan, itu bisa saja strategi pengusaha. Sales "baratek" bisa saja menjual barang dengan harga minim margin ke pengusaha, pengusaha oke dan membeli dalam jumlah banyak untuk proyek atau keperluan lain. Kemudian pengusaha jual dengan margin tipis ke kita (Purchasing) demi menurunkan harga lebih murah dari distributor resminya. Clear! Itu adalah barang yang sama, lalu kenapa dipermasalahkan? Itu karena mereka gak mengerti dan memahami proses itu.

Ini hanya ilustrasi, bagaimana sebuah brand dikenalkan dalam bentuk apa saja, secara sederhana bisa dilihat dari gambar di atas. Sumber gambar dari Google Image

Sekedar informasi, bahwa "armaturen" itu bukan merek tersendiri yang bisa diklaim sepihak oleh perusahaan tertentu, armaturen adalah istilah atau kata dalam bahasa German yang berarti perlengkapan.

Siapapun bisa menambahkan istilah itu di depan merek mereka, sehingga menjadi satu kesatuan utuh sebuah brand. Itu kenapa ada brand "Ari-Armaturen", lalu ada "Ebro-Armaturen". Itu brand yang sudah ada di pasar, bukan berarti mereka berada satu payung perusahaan grup 'armaturen", bukan seperti itu.

Mereka adalah brand berbeda dan perusahaan berbeda, hanya mereka sama² produk dari Germany. Hanya itu saja kesamaannya yang jelas bisa dilihat, karena ada "armaturen".

Bisa saja besok² anda punya uang, buat brand baru lagi 'bambang armaturen" atau "kirun armaturen". Jadi perlu dipahami nama brand suatu produk, supaya tidak gagal paham dan main asal judge saja. Selektif dan hati² boleh tetapi jangan terlihat sok pintar² bodoh, dan ini memalukan diri sendiri di depan supplier.

Kejadian seperti ini sering terjadi, sampai² beberapa suplier sudah menandai kita (user) yang apa ya, lucu lah pokoknya. Saya menyadari itu dan saya sampaikan ke suplier ya beginilah adanya user² kita, pemahaman minim tapi suka ngeyel sotoy. Karena ketika meminta barang, mereka tidak begitu paham barangnya, dari kualitas dan brand itu sendiri.



Saya sendiri jadi belajar dengan kasus ini, sehingga saya tak lagi salah memahami, sebenarnya "armaturen" itu hanya kata pendamping melengkapi sebuah nama brand. Tapi bukan brand itu sendiri. -cpr-

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.