SKM Twizz Yellow Crush

Lagi kali ini saya nyoba trial rokok kretek mesin yang saya temukan di minimarket. Produk dengan tema serupa pernah juga saya temukan pada produk brand lain dipostingan sebelumnya. Postingannya bisa dibaca dilink terlampir.


Rokok yang akan saya bahas kali ini Twizz Yellow Crush ini serupa dengan Glizz. Asalnya sama² dari Bojonegoro. Persamaan rokok Twizy dan Glizz yaitu ada sensasi click juga pada batang filter rokoknya.



Rokok ini dijual dengan harga Rp 26.500,- per bungkus isi 16 batang.  Dijual di minimarket seperti  Indomaret dan Alfamart. Bahkan di toko² Madura juga dijual di sana. Gak terlalu sulit nampaknya untuk mencari rokok satu ini.



Batang rokoknya slim, serupa dengan Glizz. Begitu juga dengan kemasnya serupa model² nya. Pembedanya sebatas variasi rasa atau flavournya. Tapi secara tema serupa aja sih diantara keduanya. Jadi sebenarnya tidak ada yang khas diantara mereka (Twizy dan Glizz).


Hal pembeda lainnya adalah kandungan nikotin dan tar. Dimana untuk Twizz punya kandungan nikotin 0,75 mg dan tar 11,6 mg. Jika dibandingkan dengan produknya Glizz kandungannya 1,05 mg nikotin dan  13 mg, Twizz lebih kecil.


Twizz ini merupakan SKM produksi dari PT Putera Jaya Sakti Perkasa, Bojonegoro, Jawa Timur.  Perusahaan ini juga memproduksi rokok lain dengan brand Duff Filter Bold,  Duff Filter Kretek Laser,  363  Istimewa Kretek, Almago Filter Bold, Almago Filter Kretek,  Vortex Filter, dll.

Selain itu PT Putera Jaya Sakti Perkasa ini juga punya produk ekspor yaitu  cut-rag tobacco, tembakau olahan  dengan bahan baku  lokal  yang berkualitas tinggi  guna kebutuhan  ekspor luar negeri.

Fasilitas produksinya cukup besar dan mumpuni. Namun untuk produk yang dikenal di pasar ya Twizz ini. Ada banyak produk yang diproduksi dari Putera Jaya Sakti tapi saya gak share banyak, lebih lengkapnya bisa kunjungi web resmi nya.

Untuk rasanya sendiri menurut pendapat saya, saya tidak begitu suka sih. Meskipun ada aroma mint dari sistem clicker, tapi bagi saya rasanya hanya enak di awal, after taste nya kurang. Sensasi mint nya terasa ketika capsule clicker diaktifkan. Tapi sensasi rasa² ini gak sinkron dengan aroma tembakau yang terbakar.

Inilah yang buat saya gak ketagihan dengan rokok ini (Twizz dan Glizz). Jika dibandingkan dengan Senior Cafe Latte yang gak bisa berhenti, apalagi kalau lagi santai. Entahlah sepertinya kombinasinya seperti kurang pas saja menurut saya. Jika dibandingkan dari keduanya, Glizz masih lebih baik sedikit.

Sepertinya hanya itu saja yang bisa saya sharing soal komentar saya sama rokok ini. Kebetulan saya sudah beli beberapa hari lalu belum habis juga, biasanya sih paling lama seminggu ya sudah habis, tapi ini masih ada, bahkan masih separuhnya lebih. Kesimpulannya saya tidak begitu suka rokok ini, tetap saya memilih Senior sebagai rokok layer kedua. Sampai jumpa dipostingan berikutnya. -cpr

#onedayonepost
#shop
#produk
#twizz

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.