Juara "Teh Manis", Rokok Lokal Pasuruan

Ketika saya di minimarket saya lihat etalase rokok, saya selalu tertarik dengan etalase rokok, buat saya itu sebuah pemandangan yang indah.

Entah, saya suka saja sebuah etalase yang memajang berbagai macam merk rokok, dengan berbagai sub brand, mungkin ada yang satu naungan brand besar, tapi semuanya punya ciri khas masing² dan itu saya suka.

Tiap brand punya design kemasannya masing² yang ketika dipajang di etalase membuat orang yang melihat penasaran. Hmm, mungkin orang seperti saya saja yang kepo dengan itu. Entah apakah orang lain juga begitu?

Cita² saya mempunyai toko khusus menjual rokok dan memajangnya di sebuah etalase khusus, rokok dari mana².

Oh ya, sore ini saya iseng membeli sebuah rokok yang saya pilih secara random, karena mata saya gak begitu bisa melihat jelas itu rokok brand apa, kecuali rokok favorit saya, Djarum Black Cappucino.


Pilihan saya jatuhkan pada satu produk rokok, yang ketika diambil terbacalah, Juara "Teh Manis". Dengan warna bungkus rokoknya dominan coklat, dengan tampilan atas "bahaya merokok".


Btw, rokok satu ini diproduksi awalnya tahun 2018 dan masih eksis sampai saat ini, setidaknya rokok ini masih saya temui di pasaran.

Saya tidak tahu rokok ini produksi brand apa, karena ini baru buat saya, sampai saya lihat kemasannya dan ini adalah rokok produksi lokalan Pasuruan, Jawa Timur.

Why saya bilang lokal, ya karena saya stay di Pasuruan, Jawa Timur jadi saya anggap ini lokal. Tapi entah, pemasaran rokok ini sudah nasional apa belum. Soalnya saya kapan hari mencari rokok produksi daerah Kudus, bukan dari brand besar, di daerah saya belum ada yang jual.

Rokok ini produksi dari sebuah pabrik di daerah Pasuruan, Jawa Timur, bernama PT Tri Sakti Purwosari Makmur. Sesuai namanya, pabrik rokok ini berada di wilayah Purwosari, Kab. Pasuruan, Jawa Timur, tepatnya di Jl. Raya Surabaya - Malang, No. 341, Kecamatan Purwosari.

Tapi kalau kalian gak kenal dengan nama pabrikan tadi, nama yang dikenal umum adalah KT&G Indonesia TSPM, berdiri sejak 1974. Sedangkan KT&G sendiri merupakan produsen rokok asal Korea Selatan lho.

Pada 21 Juli 2011, KT&G atau yang lebih dikenal Korea Tobacco & Ginseng Corporation (sekarang Korea Tomorrow & Global Corporation), membeli saham 60 persen senilai 140 miliar won atau setara Rp 1,12 triliun atas PT Tri Sakti Purwosari Makmur.


Kalau ini rasanya untuk orang Jawa Timur pasti mengenal, karena sering jadi target wira-wiri pindah kerjaan atau orang² cari² kerja. Bagi saya seorang Purchasing, sering juga supplier saya menyebut nama perusahaan ini karena juga jadi customernya.

Rokok ini ternyata punya flavour atau sauce "teh manis". Ini mengingatkan saya pada rokok favorit saya selain Black Cappuccino, yaitu Djarum Black Tea yang sudah tak lagi diproduksi.

Black Tea merupakan rokok favorit saya ketika tahun 2004 - 2008, itu jadi rokok yang saya beli ketika jaman saya berkuliah dulu dan saya sampai mengoleksi bungkusnya. Saya suka karena flavour atau saucenya yang khas.

Namun sejak gak ada lagi Black Tea saya belum lagi menemukan rokok sejenis, ya sampai saat ini saya temukan Juara "Teh Manis". Meski rokok ini berjenis SKT, alias rokok kretek, berbeda dengan Black Tea yang merupakan rokok filter.

Ketika rokoknya saya pegang dan cium dari luar, aroma tea nya terasa dan langsung seperti nostalgia masa lalu.

View tampilannya seperti apa, kalian bisa lihat difoto yang saya bagikan di bawah ini:



Rokok ini berisi 12 batang, jenis SKT (sigaret kretek tangan), dijual dengan harga Rp 14.400,- di minimarket Alfamart.


Ketika memegang bungkus rokok ini dari luar, aroma teanya lagi² membawa saya nostalgia ke Jaman dulu, walaupun setelah dibakar, aroma teanya gak begitu terasa lagi. Bahkan manisnya pun tidak terasa, beda dengan rokok dari brand Gudang Garam misalnya, yang manisnya berasa bahkan ketika dibakar.

Batang rokoknya pendek, khas rokok kretek, tapi padat isinya. Jadi terkesan kokoh gitu. Ketika belum dibakar aromanya lagi² membawa saya nostalgia.


Untuk urusan kandungan nikotin dan tarnya bisa kalian lihat di foto di atas ya. Dimana terdapat kandungan 43 mg TAR dan 2,2 mg nikotin. Tarnya lebih tinggi daripada Djarum 76 Mangga, hanya nikotinnya lebih rendah sedikit.


Lagi-lagi saya masih terus mencium aroma tea yang membawa saya selalu nostalgia masa lalu, wangi teanya ingin sekali membawa Djarum Black Tea kembali ke pasaran, andaikan Djarum mendengar kami penggemar Black Tea.


Mungkin ya karena rokok ini produksinya masih baru, jadi masih fresh aromanya.

Tapi nampaknya rata² rokok kretek gak ada bungkus alufoilnya deh.

Hanya saja rokok ini jika tidak langsung dihabiskan sepertinya akan membuat aroma rokok setelahnya jadi tak sewangi ketika baru dibuka, soalnya tidak ada lapisan alufoil khas rokok² filter yang biasa saya beli selama ini.

Meski aroma tea nya cukup wangi tercium, tetapi ketika dibakar ya aroma teanya hilang, jadi biasa saja, kemudian sensasi manis² juga gak begitu terasa. Hanya after taste terasa spicy di tenggorokan.

Saya memang gak terbiasa dengan rokok kretek, jadi merokok dengan rokok jenis ini cukup 1-2 batang saja, gak lebih. Tapi kalau Black Tea, saya pasti gak bisa berhenti, karena enak sih.

Tapi jujur saja Juara "Teh Manis" ini bisa mengobati rasa kangen saya pada rokok dengan flavour atau sauce tea.


Akankah ke depannya ada rokok dengan flavour sejenis ini lagi?

Dari sisi harga rokok ini masih bersahabat di kantong, disaat harga cukai tembakau yang terus dinaikan oleh pemerintah guna membatasi dampak (-) dari merokok yang menurunkan tingkat kesehatan masyarakat.

Andaikan aroma teanya ini bisa dipertahankan lama, mungkin ya saya senang untuk menyimpannya sebagai aroma² wangi²an yang merilekskan pikiran saya.

Saya lebih suka dengan rokok² dengan flavour atau sauce yang unik, seperti tea, coffee atau lainnya, karena itu keunikannya buat saya.

Kenapa gak nge-vape?

Saya gak suka itu, lebih baik aroma dari tembakau asli, lebih natural.

Baiklah segitu saja sih review dari saya ya. Yang pertama kali nyobain rokok baru ini. Saya akan mencoba rokok² baru yang menurut saya unik dan punya 'sesuatu' yang bisa saya kenang dimasa yang akan datang.

Sebaik-baiknya hindari merokok karena gak baik untuk kesehatan, itulah yang sudah diketahui oleh perokok, namun masih saja melakukannya. Saya bukan perokok, tapi hanya penikmat saja, karena sejauh ini saya tidak mengalami ketergantungan, selain hanya ingin mencoba produk rokok yang buat saya tertarik. -cpr

#onedayonepost
#juaratehmanis
#produk
#review
#opini
#shop

2 komentar:

  1. Pabrikan KT&G atau di PT Tri Sakti Purwosari Makmur ini juga memproduksi berbagai brand rokok, seperti Esse, Kacang Bayi, Raison, Bogem Cigar.

    BalasHapus
  2. Ternyata Juara Teh Manis yang filternya juga ada lho, dirilis tahun 2021, hanya saya belum menemukannya saat ini. Mungkin nanti akan saya cari, untuk bedain gimana sensasinya.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.