Juara "Teh Manis" Filter

Setelah kemarin saya bahas rokok Juara "Teh Manis" kretek, kali ini saya menemukan rokok versi filternya dari Juara "Teh Manis" di toko kelontong langganan.


Sebelumnya saya memang baca kalau ada tuh Juara "Teh Manis" yang versi filter, penasaran kan coba dan ingin tahu seperti apa.



Secara kemasan gak jauh beda dengan yang versi SKT, kalau yang filter ini berjenis SKM (Sigaret Kretek Mesin), masih dari brand KT&G, dimana pabriknya masih sama yakni di PT Tri Sakti Purwosari Makmur, Pasuruan, Jawa Timur.


Isinya juga hanya 12 batang, sama percis dengan versi kreteknya. Kandungan tar dan nikotinnya juga lebih kecil dari yang kretek, yakni hanya 31 mg tar dan 2,1 mg nikotin.


Rokok ini dijual dengan harga Rp 23.000,- lebih mahal dari versi kreteknya.

Pembedanya selain dia ini filter adalah di dalamnya ada kemasan alufoil khas rokok² filter pada umumnya. Kemasannya agak memanjang, khas rokok GG.

Ketika barangnya dihirup aromanya, aroma teh nya gak terasa lho, hanya aroma tembakau saja standar aroma batang rokok.


Rokoknya sendiri batangnya padat, mirip rokok filter sejenis Djarum Super, GG gitulah. Rokok yang jarang saya coba karena kurang begitu suka, walaupun jika kepepet gak ada ya saya coba juga, atau ketika lagi ingin review aja rasain bedanya.

Beda dengan versi kreteknya, kalau yang versi filter ini saya gak merasakan sensasi nostalgia, walaupun flavournya atau sausenya itu 'teh'. Jadi aroma tehnya tidak strong, tidak sama sekali, beda banget dengan yang kretek yang tiap kali saya pegang bungkusnya dari luar itu aroma tehnya strong.

Jadi first impression nya buat saya biasa aja, tidak ada sensasi nostalgia sama sekali.

Ketika saya unboxing, aroma tehnya juga gak begitu terasa. Kemudian saya bakar dan hisap, balik lagi B aja, gak ada sensasi optimal dari nikmatnya batang pertama.

Jujur saja saya agak merasa 'berat' ketika menghisapnya. Beda banget dengan yang kretek. Dada terasa sesak, beda deh dengan rokok favorit saya, Black Cappuccino. Terasa banget beratnya, hmm isap sebatang saja kayanya sudah cukup. Beda kalau saya hisap Black Cappuccino sahabis makan, bisa 2 batang, sedangkan ini cukup sebatang saja.

After tastenya itu tidak semanis yang kretek. Kalau yang Black Cappuccino saya gak rasakan after taste yang terasa, kalau ini berasa. Apa ya rasanya, hmm, kalau diingat dan dirasa, seperti habis ngeteh panas, tapi tehnya kurang begitu kita suka, seperti habis ngeteh 'basi' gitu lah.

Biasa kalau saya rokokan itu bisa sampai akhir, ini tidak kalau hisap sampai akhir itu gak nikmat, jadi ya sebisanya saya hisap saja.

Pembandingnya tetap rokok favorit saya sih, jadi apapun rokoknya, pembandingnya adalah Black Cappuccino, terutama soal kenikmatan menghisapnya, walaupun karakter jenis rokok tentunya berbeda-beda.

Yups, ini opini saya dan emang selera orang beda². Sama seperti teman saya (wanita), dia biasa rokok Esse, mencoba Black Cappuccino menurut dia enak diawal saja, setelahnya menurutnya seperti hisap kertas dibakar.

Yaitulah kembali ke selera, tiap orang pasti punya opini dan review berbeda.

Tapi untuk Juara "Teh Manis" filter ini ya seperti yang saya tuliskan ini. Berat dan after tastenya berasa aneh. Eman juga sih sudah beli, jadi mau gak mau ini harus tetap akan saya habiskan, ya buat pilihan ketika nanti pas ngecamp minggu depan.

Baiklah segitu saja review dari saya, ini adalah opini dari saya pribadi, tidak mewakili apapun. Jika kalian punya opini lain bisa share dikolom komentar ya.

Rokok mana lagi yang akan saya coba? Hmm, mari kita lihat produk mana yang menarik mata dan akhirnya saya beli. -cpr

#onedayonepost
#review
#produk
#opini

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.