Jika Kamu Pemilik Usaha, Baik Mana Cash Less or Cash Only?
Sejak covid19 menyerang setiap transaksi diarahkan untuk cash less alias transaksi non tunai. Memang sih sebelum covid19 pun wacana transaksi cash less sudah mulai dikembangkan dan berkembang pesat, banyak sekali aplikasi² yang menawarkan kemudahan transaksi tanpa uang tunai.
Kemudian transaksi via kartu yakni emoney diterapkan dibanyak bidang, salah satunya transportasi. Jika kamu ke Jakarta untuk menggunakan angkutan umum di sana kamu wajib punya emoney, jika tidak kamu akan kerepotan sendiri.
Ilustrasi, gambar diambil dari Google. |
Akses keluar masuk pun harus menggunakan etoll, jadi tanpa uang tunai. Uang tunai nya sudah dimasukan ke emoney tadi. Bahkan untuk pengisiannya pun ada yang mudah dengan menggunakan smartphone yang ada fitur NFC nya. Canggih bukan.
Tapi ternyata, ada pula yang masih menerapkan transaksi cash only jaman sekarang ini. Nah kalau kalian kira² prefer yang mana?
Jadi begini, saya membaca sebuah artikel berita. Restoran² di China sana ternyata masih banyak yang menerapkan cash only, mereka gak menerima transaksi cash less.
Nah jadi persiapkan dana tunai kalau kalian lagi plesir ke negeri tirai bambu, karena sebagian besar masih menggunakan prinsip lama, no money no goods.
Pemilik usaha restoran di sana tentunya punya alasan tersendiri mengapa mereka lebih memilih menerima transaksi uang tunai. Karena transaksi dengan uang tunai, uang bisa langsung diterima dan bisa dibelanjakan kembali untuk operasional. Karena uangnya nyata jadi mereka lebih melihat bisnis mereka nyata berjalan.
Mungkin ya, mereka yang masih berpikiran begitu adalah orang² lama, karena jaman sekarang ini transaksi besar sekalipun bahkan tidak ada fisik uangnya sama sekali, itu kita kenal dengan transaksi portfolio berjangka.
Laporan² keuangan pun tidak menghitung uang dalam jumlah tunai, dihitung satu per satu, karena itu jelas memakan waktu dan punya resiko tersendiri. Jika semua sudah digital cukup menghitung dengan kalkulator misalnya atau dengan sistem aplikasi semua terhitung dengan jelas. Minim akan error, kalau pun error ya paling masalah program, tetapi hitungannya lebih pasti daripada hitung manual.
Tapi kembali lagi ke pilihan para pengusaha, mau yang mana, masing² punya kelebihan dan kekurangannya.
Kalau saya dijaman modern saat ini transaksi cash less itu lebih menguntungkan, toh nilai uangnya ya sama saja. Tapi tetap perlu petty cash untuk menjalankan operasional yang kecil².
Itu sih pendapat saya. Bagaimana dengan kalian? Tertarik cash less or cash only?
Mau mana pun pilihannya, yang penting itu ada duitnya ya hahaha, percuma juga canggih cash less tapi duitnya hanya angan² ya sama saja bohong. Yang penting duitnya itu ada walah sekedar hanya digital tapi bisa ditransaksikan, itu yang utama. Bukan begitu pak juragan? -cpr-
Leave a Comment