Smartwatch : SMART BRACELET "Your Health Steward"

Saya mau share produk yang baru saya beli. Tidak ada rencana untuk beli sebenarnya, tapi melihat jam tangan saya yang dipakai sehari-hari sudah mulai bladus warna strapnya, kepikiran buat cari jam tangan pendamping.

Saya bukan tipe cowo yang suka memakai jam tangan sebenarnya, saya pakai aksesoris penunjuk waktu itu hanya sebatas Mi Band, tapi unitnya sudah rusak jadi ya berhenti menggunakan. Sempet punya dua jam tangan hasil pemberian, yang pertama adalah hasil "gratifikasi" dan satu lagi hasil "ghosting".

Yang pertama itu baterainya habis tapi unitnya masih ada dari brand Alexander Christie. Yang kedua itu unitnya hilang entah lupa simpan dimana dari bran Daniel Wellington.

Jam tangan yang saya beli sendiri karena kebutuhan kegiatan outdoor ada dari brand Digitec, dimana saya beli jam itu karena fitur altimeter. Kerena saya butuh informasi itu, walaupun dari GPS data itu bisa diperoleh, tapi kalau kondisi no signal kan repot.


Beberapa jam tangan yang saya sebutkan di atas adalah jenis jam biasa. Dua jam yang dapat pemberian merupakan jam analog jarum dan jam ketiga saya sebut terakhir merupakan jam analog digital.

Untuk jam tangan terbaru ini, jenisnya smartwatch dengan harga murah, karena mau beli dengan brand Xiaomi saya gak sanggup. Saya beli juga pas ada proko di Shopee, dari harga 200K, saya bayar hanya 29K.



Emang agak lain, koq bisa harga segitu kurangnya banyak sekali. Ada harga ada rupa itu hukum pasti dalam berbelanja, apapun. Sangat langka yang memang berikan harga murah tapi kualitas terbaik, itu sangatlah langka. Jadi jangan mudah tertipu ya.

Saya beli smartwatch ini karena iseng, karena harga murah saya beli dan ingin tahu seperti apa sih barangnya. Dan kalian tahu pas datang seperti apa?


Bungkus kemasannya saja itu ringan sekali, kemudian seperti pesok gitu. Saya pikir ini kan barang elektronik, lha koq sampai pesok terasa ketika dipegang. Sebelumnya saya pernah beli TWS atau earbud, harganya ya relatif murahlah, awalnya sempet ragu, tapi pas barang datang, belum unboxing tuh, keraguan itu hilang. Produknya pernah saya bahas di sini, jadi okelah buat rekomendasi. Walau murah tapi gak murahan.


Tapi untuk produk yang kali ini saya beli sih bener² yah jangan berharap banyak untuk sebuah smartwatch dengan harga segitu, bahkan jika dijual dengan harga aslinya 200K sepertinya harus cek dan ricek reviewnya dulu.

Saya tidak menjelek-jelekan produk ini sih, tapi sangat memperihatinkan sih ya, sisi kemasannya saja, cuma kemasan kardus biasa, kemudian di dalamnya cuma dipack dengan mika bening.

Ketika saya unboxing isinya hanya ada unit smartwatch, tali strap, dan manual book brosur. Pas saya cari, koq tidak ada chargernya, sempet bingung. Mana lagi pas dibuka tidak nyala, biasanya kan masih ada unit daya tersisa, ini sih tidak ada sama sekali, jadi dipikir barang rusak.

Saya coba cek dan baca manual book dibrosur tersedia dan tidak mendapatkan informasi jelas. On/Off nya pun tidak jelas dimana. Nampaknya smartwatch ini model yang always on ketika ada daya, ketika tidak ada daya dia akan mati.

Alhasil saya penasaran dengan model strapnya, salah satu bagian ada yang seperti material kuningan gitu, nah langsung terpikir inilah untuk chargernya. Jadi chargernya itu seperti USB slot gitu, jadi tinggal ditancapkan ke kepala charger (betina), langsung otomatis ngecas. Jadi bisa dicolok ke kepala charger mana saja.

Tapi perlu dicek sebenarnya dimanual book, sebenarnya smartwatch ini kompatible dengn charger ukuran berapa, jangan asal sembarang colok dengan kepala charger fast charging dengan daya besar, bisa jebol baterainya.

Ini dia yang bisa saya unboxing, kualitas barangnya belum tahu seperti apa.

Kalau melihat dari brosur manual book, spesifikasi smartwatch ini sbb.:
- Support vibartion motor
- Operating temp. -10°C - 50°C
- Battery Lithium polymer *tidak disebutkan berapa mAH
- Bluetooth 4.0
- Low power accleration sensor
- System requirments : iOS 9.0 and above or Androis 5.0 and above
- Dimensi *hitung manual

Hanya itu saja informasi spesifikasi unit smartwatch ini, tidak lebih dan tidak detail sama sekali.

Secara tampilan si ya biasa, ya layaknya smartwatch gitu. Jika ditanya apakah nampak ini smartwatch murahan? Hmm, tidak begitu kentara, tapi jika orang baca soal review ini pasti baru bilang, "ya pantes sih".


Jadi ketika unit datang saya gak bisa langsung cek menu dll., saya harus charger terlebih dahulu. Tombol on/off tidak ada, jadi memastikan smartwatch ini nyala terlebih dulu.


Saat saya charger pertama kali ini menggunakan kepala charger dengan ukuran 27W. Merupakan jenis kepala charger fast charging dari Redmi Note 9 Pro yang saya miliki.


Produk smartwatch made in China ini memang juara jika dilihat dari sisi harga, bagi mereka tujuannya adalah membuat produk, smartwatch, urusan durability dll., mereka tidak pusing hal itu, asal bisa dipakai dan ada yang beli, mereka ya jual.

Yang saya bingung adalah bagaimana memasangkan strapnya, karena saya coba diberbagai sisi koq ya gak normal kaya strap biasanya. Entahlah, sejak beli saya belum bisa mengenakannya.

*ternyata model strapnya memang dibuat terbalik untuk smartwatch saat ini, memang beda dengan model strap MiBand gen #1 yang pernah saya punya, jadi sekian lama model lahir saya gak tahu kalau model strap saat ini memang terbalik.

Untuk menggunakan dan memastikan fiturnya harus dikombinasikan dengan aplikasi di smartphone mu, entah pakai Android atau IOS. Kalau dari Android gunakan dan download terlebih dulu aplikasi FitPro.

Kemudian setting dan pairing smartwatch dengan aplikasi terinstal. Agak sulit² karena di smartwatch tidak ada tombol back atau close, yang ada ya tombol home/menu, untuk masuk saja tidak tahu pakai apa, tidak ada pilihan 'enter', jadi untuk masuk ke menu perlu menekan agak lama.

Cari menu Setting pada menu smartwatch, lalu cari barcode sebagai sarana pairing, begitu juga di aplikasinya cari temukan 'jam', intinya gimana supaya kedua gadget ini terkoneksi.

Tampilan di smartwatchnya menurut saya ya sederhana sekali sih, pixel digitalnya apa adanya, ya wajar untuk harga yang < 50K, mau dapat apa, segini saja sudah baik. Bayangkan jika ini produksi lokal Indonesia gak akan mungkin dapat harga segitu. Jadi mau gak mau harus terima, karena jika mau yang lebih baik kisaran harganya > 250K.

Jika untuk belikan anak ya masih okelah. Bahkan orang dewasa mau pakai gaya² smartwatch ya bisa, walau tidak terlalu smart.

Fitur yang saya amati ada pada smartwatch ini antara lain:
+ Ada fitur automatic shutter camera
+ Monitoring heart rate
+ Monitoring walk count, kalori sport
+ Monitoring sleep

Hanya itu yang bisa saya pahami dari fitur smartwatch ini. Yang menurut saya bisa dimanfaatkan ya fitur automatic shutter camera, yang monitoring lainnya seperti formalitas, kredibilitas datanya sulit dipercaya.

Saya coba untuk monitoring sleep saja hasilnya gak seakurat MiBand #1 punya Xiaomi. Begitu juga dengan walk count & kalori. Untuk heart rate ini memang bisa membaca, tapi untuk hasilnya saya pikir jauh dari akurat, karena pengetesan angkanya hampir sama, padahal dilakukan pada kondisi berbeda, alhasil wajar jika saya menganggap fitur ini seperti diseting auto saja, tidak menggambarkan keadaan sesungguhnya.

Sekali lagi wajar untuk smartwatch dengan harga relatif murah. Jika dibuat di dalam negeri saya rasa gak mungkin dapat harga jual yang serupa.

Segitu saja yang bisa saya bagikan. Rekomendasinya smartwatch yang sedikit gak smart ini kurang cocok digunakan untuk orang dewasa yang butuh fitur yang realable dan akurat, minimal mendekati dan bisa dipercaya datanya.

Jika untuk digunakan anak² masih cocok lah, apalagi dengan harga segitu, jika dipakai anak² misalkan rusak ya gak terlalu mengenaskan, jika dibandingkan menggunakan smartwatch dengan harga 300K up, apalagi yang brand ternama originalnya.

Segitu dulu yang bisa saya bagikan, sampai jumpa diproduk² lainnya yang menarik dan buat saya tertarik untuk membahasnya. -cpr

#onedayonepost
#gadget
#produk
#review
#smartwatch

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.