Mucera Ambroxol HCl 30 mg by Otto Pharmaceutical

Berikthiar untuk kesembuhan mama saya terus dilakukan, soalnya tenaga medis di faskes #2 yang didatangi diawal November 2025 tidak memberikan solusi apapun, nihil. 

Ya bayangin aja pasien sudah sesek nafas, dada sakit, sulit nafas dan gak bisa istirahat harus menunggu tanpa kejelasan, dikasi obat pun disuruh jangan minum menunggu hasil tes dahak selesai. 

Tes dahaknya saja harus menunggu sampai dua minggu sendiri, bayangin aja pasien diminta bertahan selama itu. Tersiksanya kaya apa coba. Tapi mau gimana lagi inilah pelayanan kesehatan di negeri yang katanya nusantara ini. 

Berbagai obat yang bisa dibeli umum, tetapi nebul manual, jamu hingga balik lagi ke obat tanpa resep dokter coba dikonsumsi. Itu karena berharap pada tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan #2 tidak ada kejelasannya sampai tanggal 18/11 waktu kontrol dan menunggu hasil tes dahak. 

Akhirnya coba² konsultasi melalui Halo Doc dan didapatkan resep obat, gak banyak  cuma 1 jenis obat. Obat apa itu? 

Foto dari dokumentasi pribadi, untuk pengingat lain kali jika sakit bisa cari obat dari pabrikan ini, sebagai rekomendasi awal. Jika tenaga medis tidak memberikan pelayanan baik. 

Mucera Ambroxol HCl 30 mg diproduksi oleh PT Otto Pharmaceutical Industries, Bandung, Jawa Barat. Pabriknya berlokasi di Jl. Dr. Setiabudi KM 12, Gudangkahuripan, Kota Bandung, Jawa Barat.

Untuk sediaan obatnya tablet kecil, berwarna kemerahan kalau gak salah. 

Kita bahas sedikit soal pabrikan farmasi ini ya. Jadi pabrik farmasi ini sudah berdiri sejak tahun 1963. Pabrik farmasi ini punya fasilitas produksi steril dan non steril. Pabrikan ini juga punya hubungan dengan CKD (Chong Kung Dang) Pharm asal Korea Selatan untuk memproduksi obat kanker. Sehingga sering juga dikenal nama perusahaan ini CKD Otto Pharmaceutical. 

Oh ya untuk mendapatkan obat ini di wilayah Pandaan itu sulit, jadi kita harus 'impor' dari daerah lain, waktu itu harus datangkan dari Jakarta. Mungkin ya pemasaran ethical nya baru wilayah Jabar dan DKI Jakarta. 

Sebenarnya sebelumnya sudah pernah meminum obat jenis ini (Ambroxol) dari pabrikan lain tetapi hasilnya stagnan. Mungkin ketika itu tidak didukung dengan kondisi psikis, kondisi fisik yang mumpuni soalnya makan saja sulit, memasuki minggu ke-4 ini kan perawatan soal makan dan psikis jauh lebih baik daripada minggu awal².

Karena obatnya terbatas hanya tersedia 6 tablet

Alhasil kemajuannya lebih nampak dan justru lebih membaik, jadi bisa beristirahat malam karena dahaknya bisa keluar tidak menghalangi jalan nafas. 


Ini jadi catatan sih, selama tenaga kesehatan rujukan pemerintah atau dimana pun selain dokter² swasta masih seperti itu, bisa bahaya masyarakat akan resisten dengan dokter. Atau mungkin maksudnya adalah supaya masyarakat beralih ke fasilitas kesehatan yang mandiri (berbayar) karena cara dokter menangani pasien pasti berubah karena "uang", ya bisa saja begitu sih. Saya akhirnya jadi agak skeptis dan sinis ketika dokter² tidak bisa menjadi dokter yang baik karena judes, tidak komunikatif, judgement dll. 

Segitu aja share saya, ini buat sekaligus pengingat sih untuk catatan pengobatan dari mama saya. Tetap tanggal 18/11 akan menanti hasil tes dahak itu dan respon dari dokter spesialis paru faskes #2, kesimpulannya apa, apakah akan plot twist atau gimana kita lihat nanti. 

Sampai jumpa dibahasan soal produk² lainnya di blog ini. Bahas apapun produk yang ingin saya bahas. -cpr

#onedayonepost
#produk
#shop
#ambroxol

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.