Perdana Ngojek Online Mobil by Maxim

Demi mendapatkan penghasilan tambahan, saya mencoba cara² yang halal, sebelumnya pernah mencoba cara² gak bener macam Omnicom IMC yang berakhir zonk, kali ini saya mencoba nge-ojek online mobil saja lah. 

Aplikasi yang saya pilih adalah Maxim, karena alasan kemudahan untuk menjadi drivernya, gak perlu babi-bu macam GO-JEK dan Grab. 

Logo Maxim, gambar diambil dari Google

Saya mulai dengan membereskan soal SIM, saya selesai buat SIM dan saya baru bisa lanjutkan pendaftaran aplikasi Maxim melalu smartphone saja, gak perlu visit ke kantor offline untuk pemberkasan. 

Skip lah intinya aplikasi ini bisa saya aktivasi dan sudah bisa digunakan, pendaftaran dan dll. nya sudah beres. Jujur saja saya juga awam banget dan gak tahu sama sekali soal gimana² nya proses pendaftaran dan nanti cara penggunaan aplikasi ini. Semuanya ya 'auto dadak' aja, iseng dan nyoba aja. 

Jadi ternyata, jika setelah aplikasi aktif, urusan persyaratan done semua, kita sebagai driver itu harus isi saldo. Bukan saldo untuk e-money yang terhubung (baca: KasPro) bukan itu, tapi saldo si aplikasi ini. 

Oh ya jadi aplikasi khusus driver Maxim ini namanya Taxee Driver ,  berbeda dengan aplikasi khusus penumpang. 

Iya jadi di aplikasi tersebut ada saldo, dimana ternyata saldo ini digunakan untuk motong komisi atau pajak untuk Maximnya, ibaratnya itu biaya kita menggunakan jasa aplikasi ini. Sistemnya mereka itu adalah langsung potong komisi di saldo itu. Jadi misalkan  saldo kita kosong, kita kata gak bisa terima orderan. *ini sih dugaan saya saja ya, gak tahu yang bener gimana

Soalnya setelah saya isi saldo pertama Rp 50.000,- barulah itu bisa. Tapi gak juga sih, dari sebelum² nya ada beberapa orderan masuk tapi saya gak terima karena saya masih kerja (jam kerja kantor). 

Lalu ketika isi saldo pun ini ada potongan adminnya, jadi misalkan isi saldo 50K dapatnya gak utuh karena masih dipotong lagi Rp 5.550,- untuk transfer via bank (Virtual Account) , yang kita terima itu hanya Rp 44.450,-. Jika isi saldonya melalui merchant Alfa Grup & Indomaret itu dipotong Rp 5.000,-. Jika isi via e-wallet itu dikenakan tarif 2% + Rp 500,- dan jika isi saldo via kartu bank (ATM) itu kena 3% + Rp 2.500,-

Informasi terkait biaya komisinya itu ada di informasi dimenu di dalam aplikasi ini. Berikut saya resume saja ya, soal potongan komisinya yang saya ambil dari aplikasi, per tanggal saya tulis chat ini. 

Jadi per 4 April 2025, tarif komisinya jadi seperti ini: kendaraan tanpa iklan kena 15%; kendaraan dengan iklan di kaca belakang kena 13% dan kendaraan dengan iklan penuh 8%.

Orderan Pertama
Saya mau sharing nih, orderan pertama yang saya terima. Waktu itu saya lagi off kan sistem bid otomatis atau apalah itu, intinya di sudut kanan atas aplikasi ada pilihan auto saya matikan. 

Munculah ada notifikasi orderan, waktu itu saya pilih orderan itu. Jika dalam menu not auto, maka yang muncul itu menunya adalah <MINTA ORDERAN>. 

Saya klik lah itu 'minta orderan' dan akhirnya terhubung, kebetulan antaran jarak pendek, hanya 2 km lah kurang lebih. Akhirnya saya jemput dan ke lokasi penjemputan. Mana lokasinya itu di dalam gang, repot sekali. Saya coba chat si customer gak ada respon. Sampai akhirnya saya tiba dititik jemput. Saya sampai tanya² orang di sana, mereka pada bingung lah, siapa yang order. 

Sampai akhirnya saya pasrah, ya sudahlah saya abaikan saja. Tapi daripada saya cancel saya akan tetap ambil dan saya antar sesuai titik akhir, supaya gak kena sanksi, walaupun saya gak akan dapat uang. 

Tarif awalnya segini, lalu kena biaya tunggu dari customer jadinya akhirnya kena Rp 14.400,-

Pas saya mau putar balik di gang, eh itu yang pesan muncul dan menyampaikan permohonan maaf. Jadi dia itu ternyata customer baru, baru download aplikasi ini. Mau antar sanak keluarganya, tapi dia sendiri bingung. Dia juga menunggu saya karena saya lama tiba, karena saya nyasar waktu menjemput. Dia sendiri mencoba cancel beberapa kali tidak bisa. 

Alhasil saya kesempatan lah bertemu dengan customer baru juga, untuk melihat tampilan di aplikasinya,  ternyata benar, akun saya yang masuk di tempatnya. 

Karena dia sendiri akhirnya tidak jadi atau mau membatalkan orderan itu gak bisa, dia seperti meminta maaf karena ketidaknyamanan ini, dia kasi saya Rp 10.000,- padahal di tarif yang harus dibayar itu Rp 14.400,-. Ya gak apalah, saya malah bilang tidak usah, biar saya akan jalankan sesuai aplikasi antar ke tujuan, baru saya akan selesaikan orderan itu supaya gak kena hukuman. 

Ini dia nasi kotaknya, enak lho, lauknya sate kambing, telor bulet, bakso goreng, mie gepeng, agar dan oreg tempe + nasi. 


Eh ternyata sama istrinya dan sanak keluarganya saya malah dibawain bungkusan boboan, nasi kotak, snack happytos dan bolu. Saya pikir ini sudah lebih dari cukup upah tarif yang ada di aplikasi tadi. Akhirnya saya terima itu semua dan saya juga berterima kasih pada mereka. 

Habis itu saya lihat di aikasi, saldonya saya ternyata yang tadinya Rp 44.450,- koq malah berkurang menjadi Rp 41.780,- ini karena apa ya? Sampai akhirnya saya coba hitung tuh, bahwa ada potongan komisi, coba kalau saya potong 15% dari Rp 14.400,- diperoleh Rp 2.160,-.

Sedangkan saldo saya hilang sebesar Rp 2.670,- ada perbedaan sebesar Rp 510,- rugi buat saya dong, seharusnya kalau dia mau potong karena komisi ya harusnya Rp 2.160,- saja, lha ini koq ada tambahan lagi. Ternyata ada keterangan kalau kita menolak atau membatalkan pesanan itu akan kena sanksi, nah bisa saja selisih sebesar Rp 510,- itu karena sanksi/penalti itu kali. 


Saya waktu itu tidak membatalkan, tetapi secara otomatis tidak menjawab notifikasi saat pertama kali orderan itu masuk, karena saya gak paham, bukan niat kesengajaan membatalkan orderan. Tapi si aplikasi sudah punya sistem demikian. 



Sekali lagi ini belum tau kepastiannya gimana, yang bener seperti apa, atau memang seperti itu. Jadi intinya ya itulah yang bisa saya sampaikan. 


Jadi ya bener² sih ini pengalaman pertama dapat orderan dapat duit plus makanan kotak boboan, ya lumayan sih. Sampai rumah saya langsung makan dan saya kenyang sekarang. 

Itu aja sih yang bisa saya sharing kan soal orderan perdana menjadi driver Maxim Car. Jika ada cerita² lainnya akan saya bagikan dipostingan berikutnya atau diblog saya yang lain. Semoga ini jadi awal yang baik dan saya bisa menyesuaikan diri dengan aturan Maxim ini, semoga gak boncos aja. -cpr

#onedayonepost
#drivermaxim
#review
#serbaserbi
#umum

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.