Motor Murah Impian: CF Moto Papio XO-1
Sejak saya pensiun berkendara motor, saya seperti tak punya mimpi lagi punya sepeda motor. Dulu pernah terpikir punya motor 2nd, ala² custom bober atau cafe racer seperti itu, tapi lama² mimpi saya hilang dengan sendirinya karena punya motor macho seperti itu berat, handlingnya gak lincah.
Ditambah lagi, saya beruntung punya adik dengan motor sport cc kecil (baca: 150 cc) saya sempet meminjamnya untuk berkendara, akhirnya saya bisa meyakinkan diri untuk membuyarkan mimpi saya itu. Bahwa, sepertinya punya motor sport laki² dengan cc kecil itu gak perlu. Alasannya? Berat, manufernya repot, gak lincah, kemudian rantainya berisik. Malah di usia yang saya sudah mau kepala #4 ini, saya lebih nyaman motor matic yang lincah dan ringan.
Toh lagian sejak saya lebih sering berkendara dengan mobil, duduk di atas motor lebih dari sejam saja itu pantat sudah panas. Dibandingkan dengan berkendara mobil, berjam-jam masih kuat lah, masih nyaman, bahkan saya bisa tidur dengan nyenyak dikursi pengemudinya.
Jadi mimpi saya punya motor itu sudah jauh lah dari pikiran saya, bahkan keinginan itu saya buang jauh². Tapi pas tadi saya browsing sosial media, saya menemukan satu motor sport cc kecil yang koq bikin saya tertarik ya sama design nya dan ukurannya yang mini. Mirip² motor listrik tapi bukan, ini motor bahan bakar minyak. Ternyata tidak hanya motor sport cc kecil, bahkan motor sport cc besar pun saya jadi tertarik. Keduanya dari brand yang sama, bukan dari brand Jepang atau Eropa, tapi dari China.
Sepintas mungkin mirip motor listrik karena modelnya yang mini (untuk yang motor sport cc kecil). Khusus motor sport cc besar yang saya maksud dalam post ini tidak akan saya bahas di sini. Saya mau bahas yang cc kecil dulu.
Motor yang serupa ini ada tuh merk Jepangnya, kalau gak salah Honda Monkey, mirip² demikian, tapi Honda Monkey menurut saya masih kurang styles dan lebih ke retronya aja dapet. Tapi motor yang akan saya bahas ini gak cuma retronya aja yang dapat, tapi kesan sporty nya masih dapat.
Motor apa sih?
Jadi motor ini merupakan motor buatan China, yups ini brand asal China, yaitu CF Moto. Meski begitu, brand ini sudah banyak melanglang buana bekerja sama dengan brand motor Eropa, sehingga design, kerapihan produksinya itu baik, finishingnya terbaik, sangat berbeda dengan pabrikan dari prindavan dimana las² nya kurang bagus, kasar dan gak rapih.
CF Moto yang saya maksudkan di postingan ini adalah CF Moto Papio XO-1. Sebenarnya ada tipe XO-2 tapi saya kurang suka modelnya, model XO-1 itu lebih saya suka karena model headlamp depannya yang mirip motor sport half fairing model retro.
Ilustrasi, Papio XO-1 dengan beberapa varian warna. Warna merah yang bikin saya kepincut. Gambar diambil dari Google
Gambarnya seperti yang bisa kalian lihat di atas, motor ini dijual dikisaran harga Rp 35 juta'n. Harga yang relatif murahlah ya, untuk dapat motor sport resmi yang mini.
Jadi motor ini cocok buat yang pengen punya motor dimensinya segala motor² matic, tetapi dia dioperasikan dengan gaya sport.
Motor ini punya cc 126cc, relatif kecil kan untuk motor sport. Bobotnya sendiri punya hanya 114 kg saja, relatif ringan kan. Motor sport standar dengan cc paling kecil itu ada Suzuki Thunder dengan 125cc. Ada juga motor sport Yamaha R125, ada juga Aprilia RS-125. Tapi ini motor² yang murni sport, dengan fairing ala² MotoGP gitu.
Kalau Papio XO-1 ini beda, dia lebih cocok dan mendekati itu Honda Monkey, tapi jauh lebih sporty ini. Design lampu depannya saja mirip motor sport fairing jadul gitu, dengan half fairing.
Mari kita lihat detail spesifikasinya ya, supaya ada gambaran spek teknisnya.
🔖 Dimensi: 1750 x 700 x 975 mm
🔖 Jarak sumbu roda: 1214 mm
🔖 Tinggi jok: 760 mm
🔖 Silinder: Single
🔖 Kapasitas mesin / power: 126 cc / 9,3 HP
🔖 Torsi maksimal: 9 Nm
🔖 RPM torsi maksimum: 6500 RPM
🔖 RPM tenaga maksimum: 8250 RPM
🔖 Avail 6-percepatan
🔖 Jenis BBM: petrol / fuel injection
🔖 Jenis mesin: 4-stroke, air-cooled, DOHC Engine
🔖 Diameter x langkah: 57 mm x 49,4 mm
🔖 Jenis kopling: wet, multi-platinum
🔖 Penggerak: chain drive
🔖 Kapasitas tank: 7L
🔖 Fitur: ABS, dimmer switch, refletik, engine check warning.
🔖 Ban: tubeless, ring 12, 130/70 front & rear
🔖 Front shock upside down, rear shock central/monoshock
🔖 All brake disc front & rear
🔖 Efisiensi BBM klaim pabrikan 1:50 km, tapi hasil review ada diangka 1:40 km
Terkait spesifikasi pada display kemudi, CF Moto punya beberapa panel digital seperti spedometer, tachometer, indikator BBM dan panel instrumen.
Jika membandingkan, seandainya punya uang terbatas, ada beberapa motor sejenis nih, kira² mana yang akan kamu pilih: CF Moto Papio XO-1, Honda Monkey, dan Beneli TNT 135. Untuk urusan harga, urutannya 35,8 juta, 87,17 juta dan 28,85 juta.
Secara harga, Papio ada ditengah, tapi lihat selera, modelnya, Papio ini worth it sih, walau lebih mahal dari Beneli. Model Beneli juga oke sebenarnya, yang ingin motor sport naked mini, Benelli bisa jadi alternatif. Tapi berhubung selera saya ke sport half fairing, Papio pilihannya. Kalau kalian selera yang mana?
Lalu kenapa dengan model keren begini, CF Moto menjualnya dengan harga murah, dengan build quality terbaik dikelasnya?
Karena produsennya di China sana, memiliki rantai pasokan yang terkonsentrasi dengan standar efisiensi tinggi. Semua material dan tenaga kerja tersedia, CF Moto dapat memproduksi material dengan biaya yang jauh lebih cepat dan terjangkau dibandingkan negara lain. CF Moto sendiri telah berdiri sejak tahun 1989 di Hangzhou, Tiongkok.
Berikut ini beberapa video review unit motor ini, supaya bisa jadi gambaran seperti apa unit motornya. Jujur saja, kalau saya sih kepincut dengan motor ini.
Saya rasa CF Moto bisa jadi pesaing brand² Jepang di pasar motor tanah air, kemudian juga Beneli yang menawarkan harga lebih miring dengan model style Eropa, bahkan bisa saja mengalahkan brand² Jepang yang selama ini menguasai pasar motor tanah air. Soalnya brand Jepang kalau mau rilis motor baru dengan model terbaik pasti harganya tinggi, sudah gitu brand² Jepang style nya dibatasi pakem tertentu yang sejak turun-temurun ya gitu² aja, gak berani mendobrak pasar dengan model yang lain daripada yang lain. Ada Honda Monkey, itu pun harganya selangit, udah gitu gak mau produksi dalam negeri. Itulah yang jadi ceruk pasar bagi produsen motor non Jepang, kalau prinsipnya jual banyak, bukan jual mahal, rasanya sih bisa lah ambil pasar brand² Jepang.
Dulu iya, motor² buatan China dipandang sebelah mata, tapi kini produsen China sudah Eropa minded, style Eropa harga Asia, itu oke sih. Hanya tinggal pembuktian durability, akankah lekang dimakan usia. Jika brand Jepang, original Eropa sudah terbukti soal durability dan time less, apakah brand China ini mampu mengimbanginya? Hanya waktu yang bisa menjawab sih.
Maksud tujuan post ini juga ingin merekam momen itu, sekarang seperti apa, nanti setelah puluhan tahun bagimana. Akankah ditahun mendatang akan masih ditemukan berkeliaran di jalanan?
Buat yang mau koleksi unit ini bisa sih, bagus aja buat pajangan. Kalau punya rumah luas, bisa buat pajangan di ruang tengah. Motor ini soalnya kaya motor mainan, tapi ini motor beneran. Entah berapa pajak tahunannya untuk unit motor ini?
Hasil penelusuran dari Google untuk saat ini saya belum bisa memastikan berapa pajak tahunan dari CF Moto Papio XO-1 ini. Jika ada informasi saya akan share di kolom komentar. Karena pajak ini akan mempengaruhi niat beli, seperti saya ini kalau mau beli kendaraan lihat dulu biaya pajaknya. Percuma punya kendaraan kerem tapi gak sanggup bayar pajak. Ini pula yang jadi alasan saya dulu memilih brand Datsun sebagai mobil pertama, karena alasan harga bersahabat, biaya servis ringan dan biaya pajaknya masuk akal. Jangan sampe kaya pemilik² moge yang tidak mampu perpanjang rutin pajaknya, supaya aman ketika pergi jarak jauh mereka berkelompok dan request patwal kepolisian, itu aman saja,
Segitu saja deh sharing dan sekaligus mimpi saya saat ini, ingin mempunyai unit ini saya harus bersabar berharap bisa kelakon di suatu saat nanti. Semoga bisa terkabulkan. Sampai jumpa pada postingan berikutnya .-cpr
#onedayonepost
#otomotif
#umum
Leave a Comment