Walls Venetta Ice Cream

Venetta Walls saat ini jadi es krim dengan status PDO (paling dicari orang). Semua orang mencari es krim satu ini.

Generasi yang mencari es krim ini adalah generasi ekonomi lemah dulu. Yups, dulu es krim ini dicap sebagai es krim mahal. Bahkan saya dulu, uang dari hasil angpao lebaran tidak cukup dibelikan es krim ini, jika dipaksakan mungkin bisa saja, namun nilai uangnya jadi makin kecil, tidak banyak yang bisa saya belanjakan, sedangkan keinginan banyak.


Sekarang, Walls membangkitkan es krim ini lagi. Dan saya sudah bekerja, dan saya cukup mampu membeli. Tapi, yang jadi masalah barangnya langka, karena banyak faktor. Karena memang laku terjual oleh konsumen akhir atau juga dibeli oleh pemain yang memanfaatkan margin harga ketika dijual kembali. Pemainnya siapa? Ya bisa saja pegawai toko/ minimarket yang dapat droping barang. Karena memang supplai es krim ini terbatas dari salesnya.

Saya termasuk beruntung mendapatkan es krim ini. Tentunya tetap berusaha dulu, keluar masuk mini market sekitar Pandaan raya, hingga ke swalayan daerah Malang. Tapi tak juga menemukannya, sampai akhirnya saya nego dengan ibu pemilik warung sembako kecil dekat kosan.

Setelah saya beli, ini tidak langsung saya makan. Butuh waktu 3 minggu lebih sampai saya bisa mencobanya. Karena saya menunggu waktu yang tepat buat makan bersama doi MVA.

Nah, lalu apa pendapatnya setelah mencoba? Saya yang baru ini mencobanya, jujur ya enak. Tapi sespesial itukah? Saya rasa ya biasa aja. Tapi, saya pikir yang membuat es krim ini spesial adalah cara makan, penyajiannya dan kapan makannya.

Tidak banyak yang bisa saya gambarkan, secara umum ya memang biasa saja sih. Tapi memang cara mendapatkannya yang super sulit ini yang jadi kesannya membuat es krim ini spesial sekali. Andaikan, bisa dimudahkan untuk mendapatkanya, yang biasa itu jadi tidak biasa-biasa aja gitu.

Meski begitu, saya tetap memasukan es krim ini sebagai es krim favorit selain conello dan segala kerabatnya. Sama seperti Silverqueen yang masuk list sebagai coklat pilihan, walau banyak coklat merk lain, tapi saya tetap pilih dia.

Ya begitulah yang bisa saya bagikan bagaimana sensasi mengkonsumsi es krim yang pada masanya dulu saya tak mampu beli, baru setelah nyaris dewasa saya baru bisa beli sendiri dengan uang jerih payah sendiri pula. Kalau kalian, apa pendapat kalian mengenai es krim ini? Infokan di kolom komentar ya. -cpr-

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.