Review Headphone Bits Sport Beat BT-008

Belakangan ini saya lebih sering melakukan perjalanan komuter dari satu tempat ke tempat lain dengan angkutan umum. Terkadang, sering terasa BT, kalau tidak melamun, berhayal ya tidur. Namun tau sendiri, transportasi di Jakarta itu jarang sekali sepi, jadi sulit dapat tempat duduk, yang akhirnya mengharuskan untuk berdiri, jadi tidak bisa tidur deh.

Liat komuter-komuter lain kebanyakan asyik sibuk dengan gadget masing-masing, sambil mendengarkan musik atau bertelepon ria dengan headset wireless dan by wire. Nah, saya jadi kepikiran, kenapa saya tidak seperti mereka, menikmati perjalanan juga.

Akhirnya, iseng deh searcing headphone yang cocok sesuai selera, karena kalau headset sudah antimainstream, pakai headphone sepertinya nyaman, setidaknya bisa mereduce suara bising di luar.

Pengennya headphone wireless, tapi masih bingung pilih yang mana. Akhirnya untuk permulaan, saya coba headphone kelas bawah saja dulu. Patokannya saya adalah harga, karena ada harga ada rupa. Karena banyak sekali headphone dan headset yang KW alias tiruan dari model aslinya, jadi sempat bikin bingung.

Tapi lama-lama, keseringan search harga akhirnya saya memahami kalau ada headphone atau headset bermerk dijual dengan harga murah banget, kemungkinan itu KW, karena yang ORI harganya jauh lebih mahal. Tapi kita juga harus hati-hati, karena membedakan asli dan palsu itu tidak bisa hanya dari gambar, perlu dicoba dan lihat langsung.

Patokannya, jika beli dengan harga mahal, tapi kualitas standar, wajib hati-hati. Karena saya masih yakin prinsip ada harga ada rupa. Ingat itu ya, wajib jadi pembeli cerdas.

- * -

Akhirnya pilihan saya jatuhkan ke Headphone Bits Sport Beat BT-008, dengan harga yang relatif murah hanya Rp 80.750,- after diskon. Saya belum tahu merk ini asli atau tiruan? Hmm, sebenarnya banyak sih headphone dengan harga murah lainnya. Headphone ini dibuat di China. Alasan saya pilih unit ini karena saya pikir ukurannya besar dan warnanya kebetulan merah, cocok dengan selera.




Ternyata setelah saya pakai, ukurannya tidak besar dan tidak juga kecil. Kalau untuk orang bertelinga kecil mungkin pas ya. Saya sendiri, telinganya agak besar, jadi kaya kurang pas. Ukurannya itu mirip seperti headphone JBL T450-BT.

Ilustrasi JBL T450-BT

Headphone ini relatif ringan, untuk materialnya berbahan plastik. Bagian speaker kiri-kanan bisa disesuaikan mengikuti besar kecilnya kepala si pemakai. Kualitas busanya oke, lem-lemannya sepertinya kuat dan pressisi.

Headrest bagian atas sejauh ini nyaman sih. Tulangannya berbahan plastik dilapis busa, bagian atas berwarna hitam dan bawahnya berwarna merah. Untuk busa dibagian telinga cukup empuk, namun tidak nyaman jika dipakai lama-lama, telinga jadi pegal.


Headphone ini menggunakan kabel ya. Jangan terkecoh dengan tulisan di kemasan yang tertulis "wireless headset", kemudian di bagian tengah tertulis "bluetooth". Headphone ini sama sekali tidak ada fitur wireless. Seperti yang saya katakan sebelumnya, jangan berharap lebih dengan harga yang ditawarkan.

Headphone ini punya kabel aux jack 3,5 mm yang dilapis kulit kabel berbahan kain "tali sepatu". Cukup nyaman, sehingga meminimalisir bundet dibandingkan jika tidak tidak dilapis dengan bahan ini. Panjangnya juga cukup pas, kurang lebih ya 90 centimeter. Di bagian tengah agak ke atas, ada speaker phone dan tombol on/off panggilan. Tombol ini juga berfungsi sebagai play/pause.

Untuk kualitas suaranya menurut saya standar. Untuk bass -nya ya standar aja sih, tetap berasa ada bass-bass -nya gitu. Treble -nya ya menyesuaikan, tidak begitu nyaring sih. Kalau untuk dipakai di suasana ramai, hiruk-pikuk berisik masih oke sih, meski masih tetap terdengar suara berisik di luar.


Kesimpulannya, untuk kelebihan ya soal harganya yang murah, ringan dan kabel aux -nya pas dan tidak mudah bundet/ ruwet. Kekurangannya, tidak terasa nyaman jika dipakai berlama-lama, lebih cocok untuk dipakai orang dengan telinga standar (kecil - sedang), material terlihat biasa, kesan plastiknya kentara banget. Sekali lagi, ada harga ada rupa. Jadi, headphone ini cocok buat yang pengen punya headphone dengan harga murah meriah.

Sekian dulu testimoni saya seputar headphone ini. Semoga headphone ini bisa menemani saya berkomuter di Jakarta. Lain kali saya bandingkan dengan headphone lain dengan kelas lebih tinggi lagi.bye-bye, cao.cpr.

5 komentar:

  1. Sayang, baru pakai beberapa minggu kabelnya harus putus karena nyangkut 😭

    BalasHapus
  2. Bentuknya sih stylist ya,mas.
    Warnanya juga aku suka ☺

    Dengan harga segitu, cocok sesekali digunain menemani aktivitas kita.
    Terlebih digunain di perjalanan buat ngurangin jenuh.

    Oh, kesehariannya naik komuter line ya ?.
    Jadi ingat,dulu aku sering naik juga ☺

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, komuter nih skr, mau ngrasain janji gabener dan wagabener, satu tarif all in, tp belum terbukti nih hahaha

      Pake kabel rawan putus/ nyangkut dan terbukti gak awet nih barang

      Hapus
  3. harganya cukup kejangkau.. bisa di jadikan referensi.. mantap bang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi pilihan headphone pertama lah ;) kalau pgn sekedar pny hehehe

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.